JATIMTIMES - Choirun Izag, mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra (PBSI) FKIP Universitas Islam Malang (Unisma), mengharumkan nama kampus ber-tagline 'Unisma dari NU untuk Indonesia dan Peradaban Dunia' itu. Dia sukses menyabet runner-up 2 dalam ajang Duta Pustaka Nasional yang digelar di Kota Surabaya.
Ajang ini diselenggarakan One Star Management belum lama ini dan Kak Zain Halik sebagai national director Yayasan Duta Pustaka Indonesia.
Baca Juga : Dosen Unisma Beri Pelatihan Guru Bahasa Inggris Berbasis AI
Mengikuti ajang tingkat nasional ini menjadi pengalaman yang pertama bagi Choirun Izag.
Untuk bisa sampai pada ajang ini, berbagai tahapan seleksi telah dijalani gadis yang akrab disapa Runi itu. Mulai seleksi perwakilan daerah, pemberkasan prakarantina, karantina (pembekalan materi, tes bakat, speech, preliminary, deep interview, opening dance). Dari situ, Runi kemudian berhasil menyisihkan 15 peserta yang berasal dari berbagai daerah. Sampai akhirnya ia lolos masuk top 4, top 3 hingga masuk grand final.
"Tantangan dalam kegiatan ini, pesaing kita dari berbagai daerah. Kita harus menonjolkan literasi dari daerah masing-masing, seberapa prestasi dan juga insight tentang literasi dan perkembangan program yang sudah berjalan selama ini," jelasnya.
Kemudian, baju adat yang digunakan juga tak boleh biasa-biasa saja. Baju yang dikenakan harus benar-benar merepresentasikan Jawa Timur. Selain itu, pertanyaan yang dilontarkan juri menjadi tantangan tersendiri.
"Banyak juga tantangan terkait pertanyaan yang sulit kita jangkau karena cakupan kita Duta Pustaka di Jatim kita fokus literasi perpustakaan, siswa maupun mahasiswa," katanya.
Belum lagi, beberapa peserta dari daerah lain memiliki dukungan yang memadai. Mereka membawa mentor yang semakin memantapkan penampilannya di ajang ini.
Hal ini pun sempat menjadi sebuah tekanan tersendiri bagi Runi.
Baca Juga : Kolaborasi Dosen dan Mahasiswa UIN Maliki Malang Lahirkan Single 'Jalani Saja'
Di sisi lain, mahasiswi dari FKIP ini menjelaskan bahwa capaian prestasi ini tak terlepas dari support Unisma. Menurut dia, kampusnya telah berkontribusi cukup siginifikan dalam memberikan support.
"Bahkan 80 sampai 90 persen. Kampus memberikan dukungan dari pembiayaan, menyebarluaskan informasi, memberikan banyak relasi. Waktu pemberkasan dan lainnya support sangat tinggi dari fakultas, rektorat dan lainnya," ungkapnya.
Sementara itu, usai menjadi runner-up, target selanjutnya adalah fokus untuk mengembangkan kawasan Jawa timur terlebih dahulu. Setelah itu, akan dijalin kolaborasi untuk nantinya menjalankan tugas sebagai Duta Pustaka dengan cakupan yang lebih luas.
"Yang jelas ini merupakan hal yang luar biasa bagi saya. Hal yang luar biasa saya alami di awal tahun," pungkasnya.
