free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Jelang Pemilu, Mantan Rektor UB: Kita Harus Jadi Es, Jangan Korek Api

Penulis : Hendra Saputra - Editor : Dede Nana

11 - Feb - 2024, 00:55

Placeholder
Mantan Rektor UB Malang Prof KH Muhammad Bisri (foto: Hendra Saputra/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Muncul pernyataan dari guru besar Universitas Brawijaya (UB), Indonesia akan 'chaos' jika pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Gibran menang pada Pemilu 2024 ditanggapi Prof KH Muhammad Bisri. Menurutnya, guru besar seharusnya tidak memberikan prediksi yang berpotensi memecah belah masyarakat.

Prof Bisri menyampaikan seharusnya guru besar menciptakan sesuatu yang dingin. Terutama menjelang Pemilu, agar masyarakat tetap damai. “Kita belum tahu dan belum tentu. Ini tidak boleh diprediksi,” ujar Prof Bisri, Sabtu (10/2/2024).

Baca Juga : Tanggapan Cak Imin Soal Hasil Survei Paslon Prabowo-Gibran Unggul

Prof Bisri yang juga menjabat sebagai pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Maghfiroh Malang ini meminta kepada para guru besar untuk tidak menjadi api atau menimbulkan provokasi ditengah gejolak politik jelang Pemilu 2024. Karena yang ia khawatirkan adalah masyarakat.

“Menurut saya, sebagai para ilmuan lebih baik ngademi (mendinginkan). Harus jadi es jangan jadi korek api,” ungkap Prof Bisri dengan kata kiasan.

Tujuan utama dalam mencintai negara, kata Prof Bisri sudah ada dalam salah satu kalimat yakni Hubbul Wathan minal iman. Sehingga ia berharap tidak ada percikan yang ditimbulkan oleh oknum untuk memecah belah masyarakat.

“Apakah kita senang Indonesia bubrah (kacau) lagi. Saya waktu jadi rektor ya gak sempurna, ada kritik dan lainnya. Yang penting jangan provokasi supaya damai. Islam aja agama damai, tenang dan selamat,” tutur Prof Bisri.

Bahkan, Prof Bisri mengaku belum tentu seluruh civitas akademika sejalan dengan pernyataan-pernyataan kritik terhadap pemimpin Indonesia. Menurutnya, perbedaan memang sangat wajar dalam negara demokrasi. Namun yang terpenting, jangan pernah ada provokasi yang menyebabkan masyarakat terpecah belah.

“Ini pendapat sebagian, gak apa-apa selama dalam batas wajar. Gak boleh provokasi, harus bikin tenang. Pilihan boleh beda, penting untuk NKRI,” tegasnya.

Baca Juga : PAN Kota Blitar Optimis Pecahkan Paceklik Kursi Legislatif Pemilu 2024

“Sehingga, apakah demokrasi berjalan baik atau belum, tentu tidak ada yang sempurna. Terpenting adalah kita berangkat dari niat untuk cinta kepada negara,” imbuh Prof Bisri.

Seperti diberitakan sebelumnya, salah satu guru besar UB Bidang Ilmu Hukum dan Sumberdaya Alam, Prof Dr Rachmad Safa`at menyebut Indonesia berpotensi mengalami kekacauan apabila suara-suara akademisi tidak didengar oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Hal itu disampaikan usai pernyataan sikap oleh Civitas Akademika UB, Selasa (6/2/2024) lalu.

Bahkan, ia meyakini jika Prabowo-Gibran berhasil menang dan memimpin Indonesia, negara dinilai akan kacau olehnya. “Saya yakin kacau setelah pemilu. Apalagi yang jadi Prabowo, malah lebih kacau. Karena persyaratan wakilnya tidak memenuhi syarat,” kata Prof Rachmad.


Topik

Peristiwa prof bisri ub pemilu 2024 jokowi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Hendra Saputra

Editor

Dede Nana