JATIMTIMES - Kawasan Gunung Semeru memang banyak memiliki danau atau yang biasa disebut ranu. Yang paling gres, adalah Ranu Tompe karena baru ditemukan. Namun sebenarnya masih ada satu lagi, yaitu Ranu Kuning.
Selama ini, pendaki atau petualang lebih akrab dengan Ranu Pane dan Ranu Kumbolo untuk berkemping. Aksesnya dua danau itu memang mudah dijangkau.
Baca Juga : Jejak Pengaruh Cina dalam Islamisasi Indonesia: Kisah Sunan Ampel dan Warisan Kultural Champa
Nah, khusus Ranu Kuning ini pihak Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) belum membuktikan langsung. Ekspedisi pencarian baru hanya ke Ranu Tompe.
Ranu Tompe merupakan suatu danau yang terletak di lereng Gunung Semeru, dengan luas sekitar 0,7 hektar dan kedalaman mencapai sekitar 4,8 meter.
Dilansir dari kanal YouTube Legenda Senja, Ranu Tompe memiliki keistimewaan yang luar biasa. Keistimewaan danau ini terletak pada keeksotisannya serta statusnya yang terjaga, karena hingga kini belum pernah tersentuh oleh tangan manusia.
Penduduk sekitar menceritakan bahwa danau ini menjadi tempat tinggal bagi berbagai jenis satwa liar yang sebelumnya dianggap punah, termasuk harimau Jawa.
Namun, meski demikian, legenda menyatakan bahwa nama danau ini masih belum terkenal di kalangan pendaki Gunung Semeru.
Warga setempat menginformasikan bahwa belum ada yang mereka ketahui pernah mengunjungi danau ini.
Kabarnya, sejak sekitar tahun 1980-an, suku Tengger, penduduk sekitar Gunung Semeru, telah mengenalnya dengan sebutan "Ranu Elus-Elus'.
Kata tersebut merujuk pada kata "halus", karena menurut keyakinan suku Tengger, danau ini dipercayai sebagai tempat yang dihuni makhluk gaib.
Penjaga Gunung Semeru
Selain Ranu Tompe, juga ada Danau Ranu Kuning yang menyimpan cerita tersendiri dan terletak di arah yang berbeda dari danau ini.
Legenda menceritakan Ranu Kuning sebagai suatu kerajaan gaib yang bertugas menjaga kawasan Gunung Semeru.
Baca Juga : Demo Makzulkan Jokowi Gedor Malang
Diyakini bahwa dua danau ini, dijaga oleh makhluk tak terlihat berupa kakek tua yang memegang peran penting dalam menjaga kedamaian wilayah Gunung Semeru.
Mitos ini menyatakan bahwa para pengunjung diwajibkan untuk menjaga tutur kata serta tidak membuang barang sembarangan saat mengunjungi kedua danau ini.
Melanggar peraturan ini dapat membawa ancaman bahaya karena makhluk halus tersebut dapat mengakibatkan bahaya bagi mereka yang tidak mematuhi.
Aturan Khusus dan Interaksi dengan Makhluk Halus
Warga setempat meyakini bahwa terdapat peraturan khusus saat mengunjungi Ranu Tompe maupun Ranu Kuning.
Para pengunjung diimbau untuk berbicara dengan sopan dan tidak diperbolehkan membuang sampah sembarangan.
Diceritakan bahwa melanggar peraturan ini akan berakibat pada kemarahan makhluk halus, yang berupa kakek tua, yang dapat melukai mereka yang melanggar peraturan tersebut.
Ketentuan ini dipegang erat oleh penduduk setempat yang ingin menghindari gangguan atau bahaya yang mungkin timbul akibat interaksi dengan makhluk halus.