JATIMTIMES - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur (Jatim) mencatat, perkembangan harga berbagai komoditas pada Januari 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan hasil pemantauan BPS Jatim di 11 kabupaten/kota, pada Januari 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 2,47 persen. Dengan kata lain, terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 102,87 pada Januari 2023 menjadi 105,41 pada Januari 2024.
Baca Juga : Hadiri Rapat Kerja Nasional Dharma Wanita Kemenag, DPW UIN Malang Siap Terus Berinovasi
"Meskipun demikian secara month to month (m-to-m) maupun year to date (y-to-d) justru mengalami deflasi sebesar 0,10 persen," ungkap Kepala BPS Jatim Zulkipli, dikutip Rabu (7/2/2024).
Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Bojonegoro sebesar 4,58 persen dengan IHK sebesar 107,27. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kabupaten Gresik sebesar 1,81 persen dengan IHK sebesar 104,02.
Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks kelompok pengeluaran, tertinggi kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,46 persen.
Kemudian, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,43 persen. Lalu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,58 persen. Adapun kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,34 persen.
Selanjutnya, kelompok kesehatan sebesar 2,40 persen, kelompok transportasi sebesar 0,87 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,79 persen, kelompok pendidikan sebesar 1,33 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,24 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,97 persen.
Sementara satu-satunya kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yaitu sebesar 0,38 persen.
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Januari 2024, antara lain beras, bawang putih, Sigaret Kretek Mesin (SKM), tomat, cabai merah, emas perhiasan, daging ayam ras, gula pasir, uang kuliah akademi/perguruan tinggi (PT), tahu mentah, sepatu wanita, kontrak rumah, Sigaret Kretek Tangan (SKT), tarif check up, spring bed, mobil, bakso siap santap, nasi dengan lauk, tarif angkutan udara, dan Sigaret Putih Mesin (SPM).
Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain telur ayam ras, minyak goreng, telepon seluler, cabai rawit, dan sabun cair/cuci piring.
Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada Januari 2024, antara lain tomat, bawang merah, bawang putih, semangka, tukang bukan mandor, jagung manis, kentang, mobil, dan emas perhiasan.
Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, antara lain cabai rawit, tarif angkutan udara, bensin, cabai merah, dan telur ayam ras.