JATIMTIMES - Sekitar 500 narapidana (napi) atau Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas I Lowokwaru Malang masih menunggu kepastian. Yakni untuk mendapatkan hak mereka menyalurkan suara dalam pesta demokrasi 14 Februari mendatang.
Saat pemilu nanti, Lapas Kelas I Lowokwaru Malang menyediakan 10 Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk menghimpun suara WBP. 10 TPS itu nantinya akan mengakomodir daftar pemilih tetap (DPT) di Lapas sejumlah 2.246 narapidana.
Baca Juga : Pemilu 2024 di Depan Mata, Lapas Kelas I Lowokwaru Malang Sediakan 10 TPS
Sejauh ini, pihak jajaran Lapas Malang dan KPU telah memberikan sosialisasi dan sekaligus penyusunan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) di lokasi khusus. Dan di dalam Lapas Malang sendiri ada sekitar 500 warga binaan yang akan didata untuk diusulkan masuk dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb).
Setidaknya Pemilu 2024 kurang 11 hari lagi. Berkaitan dengan itu, pihak lapas memastikan bahwa seluruh anggotanya akan menjaga netralitas pada pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Kabid Pembinaan Lapas Kelas I Lowokwaru Malang, Budi Purwadi mengatakan bahwa pihaknya telah mendapat pesan dari Kalapas Ketut Akbar Herry Achjar untuk menjaga netralitas pada Pemilu 2024. Sebab, dalam hal ini pihaknya juga menggelar pesta demokrasi meski khusus bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP).
“Sesuai petunjuk dari Kalapas, untuk netralitas anggota, seluruh petugas Lapas Kelas I Lowokwaru Malang harus netral,” kata Budi.
“Ketentuannya adalah yang kami lakukan adalah tidak memihak atau membela kepada salah satu caleg atau parpol yang berkontestasi pada Pemilu tahun ini,” imbuh Budi.
Baca Juga : Mobil Toyota Alphard Milik Penyanyi Wandra Mendadak Terbakar di Garasi Rumah
Disinggung soal pengamanan, Budi mengaku jajaran TNI dan Polri juga turut terlibat. Selain itu Linmas juga akan dilibatkan dalam pesta demokrasi di Lapas Kelas I Lowokwaru Malang.
“Pengamanan pasti akan kami tambah, selain Linmas. Petugas Lapas juga akan ikut, berikut juga TNI Polri,” tutur Budi.
Sementara itu, saat Budi mengaku belum menerima logistik untuk pemungutan suara. “Logistik akan dikirim H-2 atau 1 sebelumnya. Dan nanti akan ada tempat penyimpanan khusus,” tukas Budi.
