JATIMTIMES - Mahalnya harga jagung untuk pakan ayam petelur dikeluhkan peternak dalam beberapa bulan terakhir. Untuk mengendalikan harga, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Malang secara bertahap menyalurkan bantuan subsidi pakan yang bisa dibeli dari koperasi. Sebelumnya, subsidi itu merupakan pengajuan sejak November 2023.
"Mahalnya harga jagung sekitar dua tiga bulan lalu memang dikeluhkan. Kami melakukan pengajuan bantuan bentuknya subsidi pakan jagung. Dari yang semula Rp 8.000 sampai Rp 9.000 per kilogram menjadi Rp 5.000," jelas Kepala DPKH Kabupaten Malang Eko Wahyu Widodo, Kamis (1/2/2024).
Baca Juga : Kapal Livestock Angkut Belasan Ribu Domba Kembali ke Pelabuhan Perth setelah Terdampar di Laut Merah
Bantuan subsidi itu sebelumnya hasil pengajuan DPKH Kabupaten Malang ke Pemerintah Provinsi Jatim. Eko Wahyu Widodo mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan penyaluran pakan bersubsidi pada ratusan peternakan.
Ia merinci, untuk peternak kelas mikro dan kecil subsidi yang dikeluarkan yakni untuk 7.354 ton jagung. Peruntukannya bagi 1.731.700 ekor populasi ayam petelur. Sementara untuk peternak menengah dan dan besar sebanyak 2.891 ton jagung. Terbagi pada 27 peternakan dengan populasi 1.038.000 ekor.
Program tersebut merupakan program Kementerian Pertanian. Subsidi yang diajukan, kata Eko, diusulkan per jenjang. Menurut dia, peternak tetap membutuhkan pakan pendukung selain campuran konsentrat.
Mantan Camat Singosari itu menyebut, proses tersebut dilakukan bertahap. Termasuk dalam penyaluran, baru pengajuan November dan Desember yang sudah lancar tersalurkan saat ini. Sementara lainnya masih proses.
"Per tanggal 29 Januari kemarin 6.329 ton subsidi di Koperasi di Tumpang, yang di Pinsar Petelur Nasional totalnya 1.083 ton," rincinya.
Baca Juga : Pemkot Malang Usulkan 3.799 Formasi untuk Penerimaan CPNS 2024
Ia menjelaskan, untuk mendapatkan pakan jagung dengan harga yang sudah disubsidi peternak harus melakukan pembelian di koperasi penyalur. Dua koperasi dan lembaga yang diajukan selama ini yakni Koperasi Produsen Sentral Telur Intan Jatim di Kecamatan Tumpang, serta Pinsar Petelur Nasional di Kecamatan Pakis.
"Untuk mekanisme awal melewati koperasi, usulan koperasi ke dinas itu kita sampaikan ke provinsi dan ke pusat. Mereka dimasukkan dalam SK calon penerima. Setelah turun ke Bulog dua koperasi dan lembaga ini dihubungi," kata dia.
Penyaluran subsidi itu, masih kata Eko, diharapkan dapat membantu meringankan beban peternak dari skala mikro hingga besar. Ditanya mengenai pengajuan kembali, Eko menyebut masih menunggu subsidi yang diajukan tiga bulan sebelumnya dapat tersalurkan seluruhnya. Selain itu, ia juga melihat kondisi peternak dan pantauan harga pakan di Kabupaten Malang. "Itu baru untuk petelur, untuk pedaging masih belum ada," imbuhnya.