JATIMTIMES - Sekretaris Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus meminta agar dunia bersiap untuk menghadapi Penyakit X. Pernyataan itu disampaikan Ghebreyesus saat memberi sambutan dalam World Economic Forum (WEF).
Ghebreyesus berharap agar negara-negara bisa melakukan berbagai kesepakatan pandemi pada bulan Mei ini. Sehingga semua negara bisa mengatasi persiapan untuk melawan musuh bersama yakni penyakit X tersebut.
Baca Juga : Imunisasi Polio di Tulungagung Diselenggarakan Dua Putaran, Cek Tanggalnya
“Perjanjian pandemi dapat menyatukan seluruh pengalaman tantangan yang kita hadapi dan semua solusi menjadi satu,” kata Ghebreyesus, dilansir Anadolu Agency, Jumat (19/1/2024).
Menurut Ghebreyesus, X adalah sebuah penyakit yang tidak diketahui. Istilah X digunakan untuk pertama kalinya pada tahun 2018. Penyakit X bukanlah nama penyakit nyata. Ini adalah nama yang diberikan untuk patogen hipotetis yang digunakan untuk membantu merencanakan krisis kesehatan di masa depan.
“Kita tidak boleh menghadapi hal-hal tanpa persiapan, kita juga bisa bersiap menghadapi beberapa hal yang tidak diketahui,” kata Ghebreyesus
Menyinggung pentingnya penelitian dan pengembangan serta infrastruktur kesehatan dan tenaga kerja untuk bersiap menghadapi Penyakit X, ia menekankan bahwa kesehatan primer sangat penting. Seperti yang dilihat dunia selama pandemi COVID-19.
"Bahkan masyarakat dapat bersiap menghadapi Penyakit X," kata Ghebreyesus seraya menambahkan bahwa kesehatan masyarakat, pendidikan, dan komunikasi harus menjadi prioritas utama.
Baca Juga : BPJS Kesehatan Imbau Masyarakat Tidak Panik saat Kepesertaannya Non-Aktif
Dia juga menekankan dengan mempersiapkan adanya penyakit X, maka dapat membantu dunia mempersiapkan masa depan dengan lebih baik. “Karena ini adalah musuh bersama dan tanpa respons bersama, dimulai dari kesiapsiagaan… kita akan menghadapi masalah yang sama seperti COVID,” tambah pimpinan WHO tersebut.
Mengingat batas waktu perjanjian pandemi adalah Mei 2024, Ghebreyesus berharap negara-negara akan mencapai kesepakatan soal penyakit X ini. Ia melanjutkan, jika generasi yang memiliki pengalaman langsung ini tidak bisa melakukannya, maka ia tidak berpikir generasi berikutnya akan melakukannya.
“Jadi demi anak cucu kita, kita harus mempersiapkan dunia untuk masa depan,” tambah Ghebreyesus.
