JATIMTIMES - Mahasiswa Fakultas Humaniora Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, memasuki pekan kedua dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Internasional di Thailand.
Selama menjalani kegiatan KKM internasional, telah banyak pengalaman yang didapatkan para mahasiswa. Hal tersebut tentunya menjadikan para peserta KKM internasional semakin bersemangat dalam menjalani berbagai macam aktivitas.
Baca Juga : Kembali Terpilih Ketua PASI Banyuwangi, Agus Sujiyono Optimistis Sumbang Medali di Porprov Jatim 2025
Zul Syawab, mahasiswa Fakultas Humaniora UIN Maliki Malang menjelaskan, bahwa ia sangat antusias mengikuti pengabdian kepada masyarakat di Thailand ini.
Menurutnya, KKM Internasional ini juga menjadi momentum untuk memupuk dna memperkuat nilai-nilai persahabatan dan keberagaman, menciptakan jejak positif dalam hubungan antarbangsa, khususnya antara Indonesia dna Thailand.
Mahasiswa yang akrab disapa Zul ini, setiap harinya menjalani aktivitas sebagai seorang pengajar di Santi Witya Serong School, Pattani, Thailand. Disitu, ia juga berkolaborasi dengan mahasiswa dari perguruan tinggi di Indonesia yang juga melaksanakan KKM di Thailand.
“Setiap pagi, kami mengajar bahasa Arab bersama murid-murid di sekolah," ungkapnya.
Selain mengajar, mahasiswa dari Prodi Bahasa dan Sastra Arab ini juga menyelenggarakan program kegiatan non akademik. Ia juga terlibat dalam kegiatan nasional di negara tersebut dengan penyelenggaraan sebuah perlombaan menyambut Hari Keilmuan dan Hari Anak Nasional.
Para siswa disekolah tersebut, juga diberikan materi pembinaan dan pelatihan oleh peserta KKM. Materi yang diberikan adalah pelatihan pidato multibahasa. Ada 3 bahasa yang diajarkan, yakni bahasa Inggris, Arab dan Indonesia.
Baca Juga : Studi Lapang Mahasiswa Unisba Blitar, Menapaki Jejak Produksi Benih di PT Benih Citra Asia
"Latihan ini guna memperluas kemampuan komunikasi mereka dan meningkatkan pemahaman tentang keberagaman bahasa dan budaya," katanya.
Meski dalam jalannya kegiatan KKM bahasa dan budaya sempat menjadi kendala, namun hal tersebut tidak membuat mahasiswa asal Kalimantan ini patah semangat untuk mengabdi dan terus berusaha juga untuk belajar.
"Walaupun mengalami kesulitan terkendala oleh lintas bahasa, kami semua tetap mengajar dengan penuh semangat," katanya.
Dalam proses pembelajaran, peserta KKM menerapkan metode inovatif dan interaktif. Sehingga, hal ini menciptakan atmosfer atau suasana pembelajaran yang menyenangkan dan mendorong para siswa dalam meningkatkan pemahaman terhadap bahasa Arab.
