JATIMTIMES - Jelang memasuki lanjutan Liga 1 2023/2024, Arema FC masih memiliki masalah serius pada lini pertahanan. Karena tim berjuluk Singo Edan ini masih menjadi salah satu tim dengan jumlah kebobolan terbanyak pada kompetisi musim ini.
Bagaimana tidak, Arema FC telah kebobolan sebanyak 40 kali dalam 23 pertandingan. Jumlah kebobolan ini lebih sedikit 4 gol dari Persikabo 1973 yang jadi tim dengan pertahanan terburuk di Liga musim ini.
Baca Juga : Ini Dampak Dualisme Kepemimpinan PB IKASI pada Pembinaan Atlet Anggar
Pelatih Arema FC, Fernando Valente pun mengakui jika lini pertahanan masih menjadi permasalahan mendasar bagi timnya.
Menurut Valente, saat ini percuma jika timnya mencetak banyak gol namun lini pertahanan tidak bisa mempertahankan keunggulan. Sehingga, selain fokus pada finishing touch, mereka juga menggenjot lini pertahanan agar lebih kokoh.
“Kita tahu bagaimana karakter yang kita miliki (bermain kolektif). Tapi pertahanan menjadi masalah lain yang perlu segera diperbaiki,” kata Valente.
Saat ini, Valente terus menggenjot timnya agar lebih disiplin ketika bertahan. Dalam hal ini setiap pemain harus membantu pertahanan entah dia pemain tengah atau pemain depan.
Secara teknis, setiap pemain Singo Edan wajib turun ke bawah jika lawan menguasai bola. Jadi, Valente tidak ingin melihat ada pemain yang bermalas-malasan.
Baca Juga : Tiket Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 Lebih Murah dari Tiket Arema FC
“Kita harus membuat strategi agar kita tidak kebobolan lebih banyak gol. Jadi jika memang kalah dalam satu lawan satu, pemain lain harus membantu merebut bola, minimal dua lawan satu,” tegasnya.
Pelatih 64 tahun ini menyadari jika lini pertahanannya terlalu mudah diterobos oleh pemain-pemain dengan kaki yang cepat. Pemain dengan tipikal tersebut menurutnya harus segera dihentikan sebelum masuk ke kotak penalti.