JATIMTIMES - Banjir akibat luapan Kali Paron menjadi ancaman tersendiri bagi warga Kota Batu. Karena itu, normalisasi saluran sungai pun menjadi program prioritas yang akan dikerjakan Pemkot Batu.
Rencananya, normalisasi dengan biaya sebesar Rp 1,3 miliar segera dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR).
Baca Juga : Komisi D DPRD Surabaya : Butuh Monitoring Cegah Kenakalan Remaja
Hal tersebut diungkapkan Kepala DPUPR Kota Batu Alfi Nurhidayat. “Ada beberapa action untuk dilakukan mengatasi luberan volume air di Kali Paron yang akan mulai Minggu depan,” ucap Alfi, Jumat (12/1/2024).
Yakni dengan pembangunan Chek Dam series untuk pengendali banjir di hulu bangunan di Dusun Beru. Untuk meminimalisir muatan sedimen dasar dan muatan sedimen melayang yang terdiri dari pasir halus dan bergerak secara melayang dalam aliran (suspended load).
Kemudian juga akan dilakukan peningkatan kapasitas sudetan. Sehingga nantinya untuk mengingkatkan kapasitas sudetan langsung dialirkan ke sungai Brantas. “Nanti diperbesar dan diganti,” tambah Alfi, Jumat (12/1/2024).
Sebelumnya upaya normalisasi Kali Paron hanya dilakukan pengerukan pada dasar kali. Namun di saat hujan dengan intensitas tinggi, banjir luapan kerap terjadi lantaran material yang terbawa arus sungai.
Melihat material yang kerap menjadi penyebab banjir luapan gelondongan pohon, sampah, ranting-ranting yang menyumbat aliran sungai. Sesuai data meluapnya Kali Paron kerap terjadi cukup parah terakhir pada 8 Desember 2023 dan 7 Januari 2024.
Baca Juga : Polres Batu Ungkap Kronologi Pembunuhan Pelajar di Pujon, Digebuki Pakai Bambu lalu Ditusuk
“Juga karena topografi kemiringan lereng Das sangat curah yang menyebabkan Kali Paron kerap volume air meluber,” terang Alfi.
Diharapkan dengan upaya tersebut, musim hujan saat ini tidak ada lagi luberan banjir terjadi di kawasan tersebut. Mengingat luberan air bercampur lumpur berimbas hingga rumah warga sekitar.