JATIMTIMES - Capres nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi pernyataan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, saat berbicara di depan relawan soal air susu dibalas dengan air tuba. Anies mempertanyakan mengapa hal itu tak diucapkan saat debat Pilpres ketiga berlangsung.
"Harusnya itu semua disampaikan pada saat debat, forumnya di situ," kata Anies di Pananggahan, Barus Utara, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Jumat (12/1/2024).
Baca Juga : Film Tamil Kontroversial Ditarik setelah Protes, Organisasi Hindu di India Angkat Suara
Anies lalu mengatakan jika debat itu berhasil maka seseorang pasti akan tenang. Ia kembali mempertanyakan mengapa semua yang diucapkan usai acara tak dilontarkan saat debat.
"Kalau debatnya berhasil pasti tenang habis debat. Nggak usah (menjelekkan). Dan semua yang diungkapkan setelah debat pertanyannya, kenapa tidak diungkapkan saat debat?" tanya Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu lantas mengatakan jika ada keberatan sampaikan saat itu juga. Menurutnya hal itu adalah bagian dari demokrasi yang sesungguhnya.
"Ya saya nggak tahu (disampaikan sekarang). Itu harus tanya sama mereka kan justru kami selesai debat selesai," kata Anies.
"Justru menurut saya inilah pentingnya bagi masyarakat menilai bahwa bagaimana di dalam diskusi semua disampaikan dan bila ada keberatan sampaikan saat itu dan itulah kematangan di dalam berdemokrasi," ucapnya.
Sebelumnya Prabowo Subianto menyebut soal peribahasa yang dianggapnya benar. Hal itu dikatakan Prabowo di depan pendukungnya kala berkampanye di Bangka Belitung.
"Ada kawan saya mengatakan, memang benar kadang-kadang pepatah nenek moyang kita banyak benernya. Hati-hati, dalamnya laut bisa kita ukur, dalamnya hati seorang belum tentu bisa kita ukur. Ada juga nasihat nenek moyang kita, hati-hati, kadang-kadang air susu dibalas dengan air tuba," ujar Prabowo di acara Konsolidasi Indonesia Maju Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (11/1).
Baca Juga : Polres Batu Ungkap Kronologi Pembunuhan Pelajar di Pujon, Digebuki Pakai Bambu lalu Ditusuk
Tak hanya itu saja, Prabowo juga mengutip peribahasa lainnya. Yaitu peribahasa soal sifat manusia usai diberikan kebaikan.
"Ada juga ajaran nenek moyang kita, hati-hati, anjing saja dikasih makan akan setia, manusia dikasih kebaikan dibalas dengan kedengkian saudara-saudara," tuturnya.
Meski begitu, dirinya tak terlalu memikirkan hal tersebut. Jika nantinya akan ada fitnah atau ejekan, Prabowo menyebut di jogetkan saja.
"Tapi, tidak ada masalah. Kalau diejek, kalau dihujat, kalau difitnah, jogetin saja," katanya.