free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Internasional

Presiden Baru, Ekuador Alami Tingkat Kriminalitas Tinggi

Penulis : Ghiska Ayu - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

10 - Jan - 2024, 16:18

Placeholder
Stasiun TV di Ekuador Diambil Alih Paksa oleh Kelompok Kriminal saat Siaran Langsung (9/1/2024). (Foto: Reuters)

JATIMTIMES - Siaran langsung stasiun TV Ekuador, TC, mengalami gangguan pada hari Selasa (9/1/2024) akibat serangan kelompok kriminal bersenjata. Kejadian ini menjadi contoh yang sangat mencolok dari peningkatan tingkat kekerasan di Amerika Selatan yang sebelumnya dikenal sebagai daerah yang relatif damai.

Presiden baru, Daniel Noboa, berkomitmen untuk mengatasi lonjakan kejahatan yang menghambat pemerintahan sebelumnya. Namun dihadapkan pada tantangan besar dengan kendali kelompok kriminal di penjara, penculikan polisi, dan serangkaian ledakan.

Baca Juga : Viral, Lautan Pasir Bromo Banjir, Wisatawan hingga Dievakuasi PolisiĀ 

Keamanan di Ekuador semakin merosot sejak pandemi virus corona, yang juga merusak ekonomi secara signifikan. Jumlah kematian akibat kekerasan naik menjadi 8.008 pada tahun 2023, hampir dua kali lipat dari data tahun 2022 yang mencapai lebih dari 4.500.

Pemerintah menyalahkan situasi ini pada penyebaran kelompok kriminal perdagangan kokain, yang telah mengguncang sebagian besar benua.

Di dalam penjara Ekuador, kelompok kriminal memanfaatkan kendali negara yang lemah untuk memperluas kekuatan mereka. Kekerasan di penjara semakin umum, menyebabkan ratusan kematian yang diatribusikan pada pertempuran kelompok kriminal untuk menguasai penjara.

Guayaquil, kota pantai terbesar di Ekuador, dianggap sebagai yang paling berbahaya, dengan pelabuhannya menjadi pusat penyelundupan narkoba.

Noboa, yang mulai menjabat pada November, mengadvokasi "Rencana Phoenix"-nya untuk keamanan, termasuk unit intelijen baru, senjata taktis untuk pasukan keamanan, penjara dengan tingkat keamanan tinggi baru, dan peningkatan keamanan di pelabuhan serta bandara.

Biaya proyek ini mencapai sekitar $800 juta (Rp 11 Triliun), dengan dana $200 juta (Rp 2,8 Miliar) untuk senjata baru didukung oleh Amerika Serikat.

Baca Juga : Gantikan Jokowi, Ma'ruf Wakili Pemerintah Hadiri HUT PDIP

Polisi melaporkan pada hari Minggu (7/1/2024) bahwa Adolfo Macias, pemimpin kelompok kriminal Los Choneros, kabur dari penjara tempat dia menjalani hukuman 34 tahun. Pihak berwenang sedang berupaya melacaknya.

Sementara itu, insiden kekerasan terjadi di setidaknya enam penjara sejak Senin (8/1/2024), dengan lebih dari 150 penjaga dan staf lainnya disandera oleh para tahanan. Di penjara Riobamba, 39 tahanan melarikan diri, meskipun beberapa sudah berhasil ditangkap kembali.

Pada hari Selasa kemarin, kekerasan telah menyebar ke jalanan, dengan tujuh polisi diculik dalam beberapa insiden di seluruh negeri dan lima ledakan dikonfirmasi di beberapa kota, meskipun tidak ada yang terluka.

Noboa menegaskan bahwa dia tidak akan bernegosiasi dengan "teroris". Ia menyatakan bahwa kekerasan ini merupakan respons terhadap rencananya untuk membangun penjara dengan tingkat keamanan tinggi baru.


Topik

Internasional Ekuador kriminalitas



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ghiska Ayu

Editor

Sri Kurnia Mahiruni