JATIMTIMES - Seiring pindahnya pedagang pada Oktober 2023 silam di Pasar Induk Among Tani, nasib ketidakjelasan dialami para pedagang Pasar Pagi. Sampai saat ini, padagang Pasar Pagi masih menempati Stadion Brantas, Kota Batu.
Di sisi lain, meski sudah setahun menjabat sebagai Pj wali kota Batu, Aries Agung Paewai rupanya masih belum bisa menentukan nasib para pedagang Pasar Pagi.
Baca Juga : Dua Pasar Ini Jadi Prioritas Pj Wali Kota Malang untuk Dirampungkan 2024
Seharusnya sejak 3 bulan beroperasinya Pasar Induk Among Tani tersebut, Aries bisa mengambil langkah terkait nasib para pedagang Pasar Pagi.
Karena hal tersebut, perwakilan pedagang Pasar Pagi mengadu kepada wakil rakyat lewat audiensi dengan Komisi B DRPD Kota Batu di Gedung DPRD kota Batu, Selasa (9/1/2024). Audiensi ini juga dihadiri Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Batu Aries Setiawan serta Ketua Komisi B DPRD Kota Batu Agung Sugiono.
Mereka meminta adanya audiensi tersebut lantaran ingin sebuah kejelasan agar segera berpindah dari lokasi relokasi Stadion Brantas ke tempat yang layak. Para pedagang Pasar Pagi ingin menempati Pasar Induk Among Tani.
“Sesuai yang kami inginkan adalah mendapatkan tempat yang layak. Karena kami tahu dari awal, kami pedagang pagi selalu mendukung program pemerintah,” ungkap ketua pengurus Paguyuban Pasar Pagi Rubianto.
Kejelasan itu diminta karena sebelumnya Penkot Batu menjanjikan kepada 1.097 pedagang mendapatkan tempat layak. Sayangnya hingga 3 bulan Pasar Induk Among Tani beroperasi, mereka kian mendapatkan kejelasan.
Sebelum Pasar Induk Among Tani dibangun, para pedagang kaki lima atau pasar pagi berjualan di area halaman atau luar Pasar Kota Batu. Saat proses relokasi, mereka yang pertama dipindah.
“Waktu itu kita dijanjikan tempat yang layak. Namun setelah Pasar Among Tani jadi, kita tidak kunjung dikasih tempat. Ini kan bisa dikatakan pembohongan,” ujar Rubianto usai audiensi.
Baca Juga : Kejari Tetapkan Kadinkes Kota Batu Tersangka Korupsi Pembangunan Puskesmas Bumiaji
Setelah adanya audiensi tersebut, lanjut Rubianto, hasilnya mereka menyepakati membentuk tim bersama Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan, DPRD, serta pedagang.
Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Kota Batu Agung Sugiono menambahkan, tim percepatan perpindahan pedagang Pasar Pagi nantinya akan membahas lokasi yang nantinya ditempati pedagang.
“Pedagang Pasar Pagi meminta kejelasan nasib untuk segera dipindahkan ke Pasar Induk Among Tani. Tadi sempat ditawarkan opsi kepada pedagang untuk dipindahkan ke kawasan pasar sayur,” ujar Agung.
Namun pedagang menolak jika dipindahkan di pasar sayur yang lokasinya bersebelahan dengan Pasar Induk Among Tani karena dirasa lokasinya tidak memadai.
Karena itu, tim tersebut akan bertugas mengecek tempat yang sesuai untuk pedagang Pasar Pagi. “Untuk saat ini kami belum bisa menentukan kapan dan di mana tempat pindahnya. Kita tadi menyampaikan alternatif tempat adalah di pasar sayur. Tapi, ada beberapa hal yang harus kita bahas bersama,” kata Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Batu Aries Setiawan.