JATIMTIMES - Jaringan Masyarakat Pemantau Pemilu Independen Indonesia (JAMPPII) Republik Indonesia, menemukan temuan yang mengejutkan. Dalam rilisnya, JAMPPII mengungkapkan ada pejabat penyelenggara pemilu yang berafiliasi pada salah satu parpol.
"Ini diduga sebagai orang yang sengaja dipasang untuk menegakan calon tertentu," kata ketua Umum JAMPPII RI Dr. GKP. Raden Moh. Ali Sodik, Rabu (27/12/2023).
Baca Juga : Ratusan Mahasiswa Malang Raya Deklarasi Pemilu Damai Tanpa Provokasi
Saat ini, JAMPPII mengaku telah memegang data orang atau pihak yang diduga sebagai pejabat penyelanggara Pemilu yang dimaksud.
"Data sudah saya pegang dan jelas ini merupakan kejahatan pemilu. Saya heran ini sudah kecolongan dan sangat besar pergerakannya," ujarnya.
Atas temuan ini, JAMPPII akan berkomunikasi dengan badan intelijen negara karena menurutnya kasus ini tidak bisa diselesaikan dengan penyelenggara pemilu.
"Kami yakin lembaga negara di Indonesia masih ada yang bersih dan tidak main-main," tegasnya.
Raden Ali menerangkan, hal ini merupakan masalah besar, ketika penyelanggara pemilu tidak independen.
“Ini menjadi penting peran pemantauan Advokasi Pemilu dan Pemilihan Legislatif (Pemileg) 2024 serta sebagai tanda langkah awal dalam memastikan jalannya proses demokrasi yang bersih dan transparan,” ungkapnya.
Dalam waktu dekat, Ketua Umum JAMPPII RI Dr. GKP. Raden Moh. Ali Sodik akan segera koordinasi dengan lintas lembaga negara. Dalam hal ini, menurut kajian JAMPPII yang diduga bermain adalah lembaga negara yang jelas ada ranah ke atas sampai orang pusat.
Ditegaskannya, organisasinya akan berkomitmen kuat untuk menjadi penjaga keadilan dan integritas selama proses pemilihan.
Baca Juga : 107 ASN Pemkot Batu Diberi Satya Lancana Karya Satya, Diminta Berikan Inovasi
"Apalagi sekarang ini diperlukan adanya peran masyarakat independent untuk bersatu menolak kecurangan dan lain-lain," paparnya.
“Kami berdiri di sini bukan sebagai pihak yang bersifat partisipan, melainkan sebagai pendamping, advokasi dan lain-lain. Jelas kami kan selesaikan temuan ini," sambungnya.
Yang parah lagi lanjutnya, ada dugaan penataan sampai tingkat TPS yang sudah ditata orang-orangnya dan ini digaji oleh negara.
"Ini bahaya dan diduga mengarah pada partai politik tertentu," bebernya.
Sebagai wakil masyarakat yang peduli terhadap integritas demokrasi, JAMPPII RI siap bekerja sama dengan semua pihak demi terwujudnya Pemilu yang adil dan berkualitas.
