JATIMTIMES - Umat Kristiani di seluruh dunia tengah mempersiapkan perayaan Hari Raya Natal. Tidak terkecuali di Kota Malang.
Hal tersebut salah satunya juga terlihat di Gereja Katedral Paroki Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel Keuskupan Malang.
Baca Juga : Meski Bergerak Naik, Harga Bahan Pangan Relatif Stabil Jelang NataruÂ
Menariknya, di gereja yang juga dikenal dengan sebutan Gereja Ijen ini, pelaksanaan ibadah Misa Natal akan dibagi menjadi lima sesi. Misa akan dimulai sejak Sabtu (24/12/2023) untuk Misa Malam Natal.
Kemudian pada Minggu (25/12/2023), ibadah Misa Natal akan dibagi beberapa sesi. Dimulai sejak pukul 06.00 WIB, lalu pukul 07.30 peribadatan khusus anak-anak, pukul 10.00 untuk lansia dan selanjutnya untuk sesi umum.
Menurut Pastor Paroki,Romo Ignatius Adam Suncoko, pelaksanaan ibadah yang dibagi menjadi 5 sesi itu merupakan wujud perhatian Gereja Ijen dalam perayaan Natal yang memang seharusnya memang melibatkan jemaat dari segala usia.
Dirinya pun memperkirakan, nantinya akan ada lebih dari 3.000 jemaat akan memenuhi 5 sesi perayaan tersebut. Termasuk jemaat dari luar kota, wisatawan, dan mahasiswa yang merayakan Natal di Gereja Katedral.
"Karena bayangkan, beberapa tahun lalu kita pandemi itu tidak begitu bisa menikmati suasana Natal seperti saat ini. Kami akan menyiapkan di dalam gereja itu kurang lebih 800 jemaat. Di samping itu mungkin sekitar 400, kurang lebih ya 2000 jemaat. Ditambah dengan yang di depan, jadi sekitar 3.000. Itu sekali datang untuk 5 sesi tadi," ujarnya.
Baca Juga : Masuk Libur Nataru, Ini Imbauan Polisi ke Masyarakat Kota Malang
Di sisi lain, persiapan perayaan Natal juga telah dilakukan sejak awal Desember 2023 lalu. Menurut Romo Adam Suncoko, hal tersebut memungkinkan jemaat untuk memperdalam iman dengan tema "Keluarga Jantung Gereja".
Selain aspek rohani, persiapan jasmani seperti kegiatan bakti sosial dan program kesehatan juga turut menjadi bagian dari persiapan gereja dalam merayakan Hari Raya Natal. Dirinya juga menyebutkan bahwa Natal l tahun ini dianggap istimewa dibandingkan perayaan Natal tahun-tahun sebelummya.
Selain karena telah meredanya pandemi covid-19 di Kota Malang, keistimewaan tahun ini juga tercermin dari pesan yang telah disampaikan oleh Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Persatuan Gereja Kristen Indonesia (PGI).