JATIMTIMES - Kota Malang diprediksi bakal mengalami eskalasi aktivitas lalu-lintas pada moment peringatan Hari Natal dan Tahun Baru (nataru) mendatang. Bahkan diprediksi juga bakal terjadi peningkatan kemacetan.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang Widjaja Saleh Putra mengatakan, kemacetan diprediksi meningkat hingga 15 persen pada Nataru mendatang. Kemungkinan hal itu terjadi mulai 24 Desember 2023.
Baca Juga : Jelang Perayaan Nataru, Kabupaten Malang Zero Kasus Covid-19
"Kami memprediksi peningkatan sampai 15 persen," ujar pria yang akrab disapa Jaya ini.
Menurutnya, kemungkinan tersebut bisa terjadi lantaran Kota Malang bakal menjadi titik pertemuan arus wisatawan dan pendatang dari luar daerah saat Nataru. Meskipun juga banyak wisatawan yang bakal bertandang ke Kabupaten Malang dan Kota Batu.
Rekayasa lalu-lintas pun juga masih belum dapat dipastikan. Menurut Jaya, rekayasa lalu-lintas nantinya juga kemungkinan juga bakal menjadi salah satu skema jika memang benar-benar dibutuhkan.
"Insidentil saja, kalau kondisi memungkinkan, kami akan berlakukan rekayasa," imbuh Jaya.
Selain itu, puncak kemacetan diprediksi akan terjadi dua kali. Yakni pada malam Natal atau 24 Desember 2023, dan malam pergantian tahun baru menuju 2024. Sedangkan arus balik diprediksi bakal terjadi pada 4 Januari dan 6 Januari 2024.
Baca Juga : Buka Suara Soal Hubungannya dengan Sarwendah, Betrand Peto: Maaf Ya Ayah Bunda
"Tanggal 1-2 juga akan terjadi kemacetan. Kami prediksi seperti itu," jelas Jaya.
Dishub dan Polresta Malang Kota akan menggelar operasi bersama untuk antisipasi arus wisawatan saat Nataru dan tahun baru. Sementara saat ini, beberapa titik di Kota Malang juga masih ada yang terjadi kemacetan.
Seperti di Jalan Sumbersari, Jalan MT. Haryono, wilayah Kedungkandang dan beberapa titik lainnya. Titik-titik tersebut memang kerap terjadi kemacetan, lantaran aktivitas lalu-lintasnya yang terbilang relatif tinggi.
