JATIMTIMES - Hen Avigdori, yang dibebaskan melalui pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas, pada Jumat, 15 Desember 2023, meminta perdana menteri Benjamin Netanyahu menghentikan serangan terhadap Gaza. Avigdori juga mengatakan mustahil menyelamatkan sandera Israel.
Dilansir pada Minggu, (17/12/2023), Surat kabar Maariv merilis surat milik Avigdori yang dikirim ke Netanyahu setelah tentara Israel mengumumkan tidak sengaja membunuh tiga sandera di Gaza. Avigdori menuliskan tidak ada waktu atau alat militer untuk menyelamatkan para sandera.
Baca Juga : 3 Kasus Doping Terbaru Atlet Olimpiade, Pakai Hormon Pertumbuhan Manusia
Tentara Israel pada Jumat mengaku bahwa pihaknya “tidak sengaja” telah membunuh tiga sandera Israel selama pertempuran di Gaza.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari menggambarkan insiden tersebut sebagai hal tragis. Ia mengatakan militer bertanggung jawab.
“Ini adalah daerah di mana tentara (Israel) bertemu banyak teroris, termasuk pelaku bom bunuh diri,” katanya.
Dua sandera yang terbunuh itu bernama Yotam Haim dan Samer Talalka, sementara satu sandera lagi dirahasiakan atas permintaan keluarganya.
Netanyahu berduka atas kematian tiga sandera tersebut. Ia mengatakan kematian tiga sandera itu sebagai tragedi yang tak tertahankan.
“Bersama seluruh warga Israel, saya menundukkan kepala dan berduka atas kepergian tiga putra tercinta kami yang disandera,” tulis jubir di X.
Baca Juga : Dikritik Kaesang soal Penampilannya di Debat Capres, Ganjar: Politisi Tidak Boleh Bingung
“Seluruh Israel malam ini berduka,” katanya. Ia menambahkan bahwa ada pelajaran penting yang dipetik dari kejadian tersebut.
Seperti yang sudah diketahui, Israel menggempur Jalur Gaza melalui udara dan darat dan melakukan pengepungan serta meluncurkan serangan balasan menyusul serangan lintas batas kelompok perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober.
Sedikitnya 18.800 warga Palestina tewas dan 51.000 lainnya terluka dalam agresi Israel, menurut otoritas kesehatan Gaza. Berdasarkan data resmi, korban tewas di pihak Israel mencapai 1.200 orang, sedangkan lebih dari 130 sandera masih ditahan di Gaza.