JATIMTIMES - Sebanyak 14 mahasiswa Program Studi Sosiologi Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar menjalani episode penting dalam perkuliahan mereka melalui Studi Lapang mata kuliah Sosiologi Pedesaan di Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar.
Sebagai salah satu wilayah potensial di Kabupaten Blitar, Desa Serang merupakan magnet pariwisata yang menawarkan pesona luar biasa melalui pantai dan kehidupan sosial budayanya. Secara keseluruhan Pantai Serang dikenal sebagai salah satu destinasi pantai terbaik di Kabupaten Blitar dan Jawa Timur.
Baca Juga : Gus Dur yang Saya Ketahui
Pantai Serang bukan hanya menyajikan hamparan pasir putih yang menawan, tetapi juga menampilkan formasi batu-batuan berkilauan yang mempercantik pantai. Keunikan alam ini ditambah dengan pepohonan cemara udang yang tumbuh rindang di sepanjang tepi pantai, memberikan nuansa alami yang memesona bagi pengunjung.
Ombak yang tidak terlalu besar juga menjadi keistimewaan pantai ini, dan mengundang wisatawan untuk menikmati keindahan dengan lebih nyaman. Keindahan alam, kehidupan sosial, kegiatan ekonomi dan budaya Desa Serang ini dipandang sesuai menjadi tujuan studi lapangan untuk memahami sosiologi pedesaan.
Dosen pendamping studi lapang, Qomaruzzaman Azam Zami, S. Sosio, M. Sosio, menyampaikan kegiatan ini dilaksanakan selama 4 hari, dimulai dari tanggal 7 hingga 10 Desember 2023 di Desa Serang, Kabupaten Blitar. Waktu pelaksanaan tersebut disesuaikan dengan jadwal perkuliahan mata kuliah Sosiologi Pedesaan, dan dijalankan sesuai dengan Rancangan dan Capaian Mata Kuliah Sosiologi Pedesaan yang telah disusun sebelumnya.
Tujuan utama dari Studi Lapang ini adalah memberikan manfaat praktis yang sangat berharga bagi mahasiswa Sosiologi Unisba Blitar. Dalam perjalanannya, mahasiswa terlibat langsung dalam kehidupan masyarakat pedesaan, merasakan dinamika sosial yang terjadi di tengah-tengah mereka.
“Kegiatan ini juga meningkatkan kemampuan observasi mahasiswa melalui pengamatan langsung terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat pedesaan. Ini memberikan latihan berharga dalam mengenali dan menginterpretasikan pola-pola sosial yang ada,” kata Azam.
Selain pengembangan kemampuan observasi, kegiatan ini juga membantu mahasiswa dalam membangun keterampilan komunikasi yang lebih baik. Melalui interaksi langsung dengan warga desa, kegiatan wawancara, dan partisipasi dalam kegiatan masyarakat, mahasiswa memiliki kesempatan untuk meningkatkan kemampuan bertanya, mendengarkan, dan berinteraksi dengan kelompok yang beragam.
Namun, manfaat Studi Lapang ini tidak hanya sebatas pada aspek individu mahasiswa. Kegiatan ini memberikan pemahaman praktis dalam menyelesaikan masalah sosial atau pembangunan di tingkat lokal, sesuai dengan konteks pedesaan.
Baca Juga : Kota Blitar Jadi Daerah Terbaik Kedua dalam Memerangi Penyakit Mulut dan Kuku di Jatim
“Dengan kegiatan ini mahasiswa juga diharapkan dapat mengembangkan kepekaan sosial dan etika penelitian melalui interaksi mereka dengan masyarakat pedesaan, memahami nilai-nilai lokal, serta menghormati keberagaman budaya yang ada,” imbuh Azam.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unisba Blitar, Dr. Endah Siswati, S.I.P., M.S.W, menyatakan bahwa Studi Lapang Sosiologi Pedesaan telah membuka pintu luas menuju dunia yang penuh warna dan dinamika. Ia menekankan bahwa pengalaman ini tidak hanya memperluas wawasan tentang kehidupan masyarakat desa, tetapi juga memupuk rasa hormat dan apresiasi terhadap kekayaan warisan budaya yang dimiliki oleh masyarakat pedesaan.
Menyikapi keberhasilan Studi Lapang Sosiologi Pedesaan ini, Endah juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bimbingan.
“Saya berharap perjalanan ini akan menjadi landasan yang kuat bagi mahasiswa sosiologi di masa depan dalam menghadapi tantangan kompleks dalam menjaga keseimbangan antara kemajuan dan pelestarian sistem sosial dan budaya masyarakat pedesaan,” pungkasnya.