JATIMTIMES - Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024, harga beberapa jenis cabe-cabean terus merangkak naik. Bahkan cabai rawit sudah tembus mencapai Rp 100 ribu per kilogramnya di Kota Batu.
“Cabai rawit sudah Rp 100 ribu per kilogram, naiknya sudah beberapa hari yang lalu,” ucap pedagang di Pasar Pagi, Stadion Brantas, Kota Batu, Suliyanah.
Baca Juga : Rawan Banjir, Kayu Gelondongan Hambat Aliran Kali Ledok Kota Batu
Semula harga cabai rawit berada di kisaran Rp 55 ribu per kilogram. Lalu terus merangkak naik di angka Rp 85 ribu per kilogram hingga tembus mencapai Rp 100 ribu per kilogram.
Kemudian juga cabai merah keriting yang sebelumnya berada di angka Rp 63 ribu, naik Rp 10 ribu menjadi Rp 73 ribu per kilogram. Kenaikan juga terjadi pada cabai merah besar, semula harganya Rp 69 ribu, naik Rp 10 ribu jadi Rp 79 ribu per kilogram.
“Sejak November sudah naik, tapi baru terasa di bulan Desember ini. Rata-rata kenaikannya Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu,” imbuh Suliyanah, Senin (11/12/2023).
Lantaran tak ingin merugi, pedagang pun tidak berani menjual banyak setiap harinya. Melihat daya beli berkurang. Ada juga yang tetap membeli dengan jumlah yang sama.
Untuk memenuhi kebutuhan cabai rawit, biasanya pasokan diambil dari daerah Kasembon, Ngantang, Pujon dan Kota Batu. Kini, untuk mencukupi kebutuhan cabai rawit pedagang mengambil kiriman cabai dari daerah Probolinggo dan Situbondo.
Baca Juga : Graha Bangunan Rayakan Akhir Tahun 2023 dengan Diskon Besar-Besaran untuk Lampu Lumina
“Karena ngambil dari tempat yang jauh, jadi harganya tambah mahal,” imbuh Sul.
Sementara itu Patemi pedagang bakso mengatakan, tingginya harga ini membuatnya harus mengurangi kebutuhan cabai rawit dan menambah cabai keriting. Hal ini salah satu upaya agar tidak merugi dan rasa pedas tetap terasa.
“Kalau biasanya beli 3 kilogram sekarang dikurangi, saya belinya juga cabai keriting ini salah satu trik supaya rasanya tetap pedas," ujar Patemi.