JATIMTIMES - Okupansi hotel di Kota Malang diprediksi bakal meningkat pada moment perayaan Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyampaikan peningkatannya diprediksi hingga lebih dari 80 persen.
Ketua PHRI Kota Malang Agoes Basoeki menyampaikan bahwa peningkatan tersebut tentunya tidak jauh berbeda dibandingkan dengan tahun lalu. Namun menurutnya, kenaikan terjadi cukup signifikan.
Baca Juga : Harga Cabai Diprediksi Turun di Akhir Desember
“Di akhir tahun ini kami memperkirakan okupansi masih cukup bagus, sama seperti tahun kemarin, bisa mencapai 80 persen atau lebih. Jadi ada hotel yang nanti mungkin penuh sudah dibooking, tapi ada sebagian hotel yang mungkin hanya terisi setengah saja,” ujarnya.
Pergerakan tingkat okupansi hotel itu juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Seperti cuaca yang kecenderungannya masih sering turun hujan, bahkan lebat di beberapa waktu tertentu. Hal itu menurutnya akan cukup berpengaruh pada tingkat wisatawan.
“Pertama karena faktor cuaca, kemudian juga karena adanya isu kenaikan Covid-19 di luar negeri seperti yang terjadi di Singapura. Sebenarnya ini bukan kekhawatiran kami, tapi kami dapat informasi dinamika itu dari media, di mana tentunya sedikit banyak bisa saja mempengaruhi wisatawan. Mudah-mudahan ini tidak mempengaruhi,” terangnya.
Saat ini, lanjutnya, tingkat okupansi hotel di Kota Malang sekitar 50 persen. Di mana tamu atau pengunjung hotel masih didominasi aktivitas pekerjaan. Seperti Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition (MICE) atau seperti rapat atau pertemuan dari instansi-instansi.
Baca Juga : Rektor Universitas Terkemuka di AS Mundur usai Dikecam soal Antisemitisme
“Tetapi kami perkirakan nanti pada pertengahan Desember ini puncaknya wisatawan melakukan reservasi. Untuk puncak okupansi hotel nanti kami perkirakan pada H-1 pergantian tahun baru,” pungkasnya.