JATIMTIMES - CV Timbul Jaya menyalahkan Pertamina yang dinilai memperlambat pengerjaan awal pembongkaran jembatan Damseng di Senori, Tuban.
CV Timbul Jaya merupakan rekanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataran Ruang dan Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPUPR-PRKP) Kabupaten Tuban yang menangani pergantian jembatan Damseng di Wangluwetan Senori.
Baca Juga : PLN Kabupaten Madiun Kewalahan Tangani Masalah Dampak Hujan Angin Awal Desember Lalu
Pasalnya, sesuai Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) proyek harusnya telah dimulai 20 Juni 2023 dan berakhir 16 Desember 2023. Namun kendala saat itu, Jembatan Bailey masih dipakai untuk aktivitas moving alat berat Pertamina.
"Awal bulan Juni - Juli. Kita belum bisa kerja (bongkar) karena masih dipasang jembatan Bailey untuk aktivitas Pertamina," kata Manajemen Operasional CV Timbul Jaya Lindahwati kepada media.
Dia menyebutkan, pada bulan berikutnya setelah pembongkaran, rekanan terkendala perizinan pemilik lahan yang akan dijadikan jembatan darurat. Akibatnya, pengerjaan tak on the track atau sesuai jadwal.
Namun, setelah pekan lalu dalam berita JatimTIMES masih di tahap 38 persen, kini naik jadi 48 persen. Progres ini setelah pihaknya, UPT PUPR Budi Wahono memenuhi panggilan Forkopimcam Senori.
"Kita sudah di panggil camat, Kapolsek, Danramil. Termasuk permintaan warga sekitar dipekerjakan di proyek tersebut. Upaya kami selesai tanggal 22 Desember. Kami buktikan," kata Linda menanggapi lambatnya pengerjaan Damseng lewat telepon WA-nya, Jumat (07/12).
Paska koordinasi pada Rabu (06/12) lalu, diperoleh 2 hasil atau poin penting. Poin itu dituangkan kedalam berita acara perihal kesepakatan terkait jalan darurat Damseng penghubung antara Desa Sidoharjo dengan Desa Wangluwetan.
Dua poin tersebut rekanan Timbul Jaya berjanji menyelesaikan pekerjaan sampai batas akhir tanggal 22 Desember 2023. Poin kedua Keberadaan jalan darurat di samping proyek pergantian jembatan Damseng akan diperbaiki mengikuti kondisi lapangan dan prioritas roda dua.
Poin lainnya, rekanan juga akan membuatkan rambu-rambu lalulintas di empat titik jalan.
Baca Juga : Jelang HUT ke-49, Perumda Tugu Tirta Kota Malang Kembali Raih Dua Trofi di Top Digital Awards 2023
Tetapi, kini rekanan mendapatkan tantangan lain berupa musim hujan. Apalagi pada Jumat sore (08/12), wilayah Kabupaten Tuban diguyur hujan deras termasuk di Kecamatan Senori. Akibatnya jembatan darurat Damseng tergerus dan putus karena derasnya aliran anak sungai Solo.
Tak pelak kondisi ini pun membuat akses maupun aktivitas warga mandek mulai siswa sekolah, tukang sayur dan petani.
Selain disebabkan putusnya jembatan darurat, akses jalan lain di tempat berbeda dari Desa Sidoharjo arah Dusun Kedungkebo Rayung via Singgahan, juga dikerjakan proyek bernilai miliaran untuk peningkatan jalan pengecoran total oleh rekanan yang sama (Timbul Jaya).
Proyek ini pun menurut warga sekitar Tarmu sudah berjalan berbulan-bulan tak kunjung selesai.
Di sisi jalan alternatif lain, dari Sidoharjo arah Wonosari, juga terdapat proyek pengecoran. Akses jalan juga ditutup total sebagai dampak pembangunan fisik yang menurut warga tanpa diimbangi pengawasan melekat oleh dinas terkait.(*)
