JATIMTIMES - Belakangan ini heboh di media sosial platform X yang memperlihatkan potret sekelompok orang mengenakan kaus Gusdurian Probolinggo menyatakan dukungan ke salah satu paslon. Potret itu pun dibantah oleh putri sulung Presiden ke-empat RI Gus Dur.
Menurut Alissa Wahid, potret sekelompok mengaku Gusdurian Probolinggo itu ngawur sekali. Dia bahkan meminta warganet agar meminta kontak dan akan menegur kelompok tersebut.
Baca Juga : Ubah Format Debat Capres-Cawapres, KPU diduga Telah Diintervensi
"Tidak apa-apa kalau mau copras-capres tapi kok bawa-bawa @GUSDURians, pake kaus Jaringan Gusdurian. Kalau ada yang tahu siapa orang-orang ini, infokan ke saya ya twips. Mau saya tegur langsung," jelasnya.
"(Potret ini) Bukan bagian dari Jaringan Gusdurian, kok," imbuhnya.
Lebih lanjut, Alissa menjelaskan bahwa semua orang boleh dan bisa mengaku Gusdurian. Dia pun mengaku tidak pernah membatasi siapapun untuk masuk ke jaringan Gusdurian.
"Walaupun sebelum saya mengembangkan jaringan gusdurian, jarang banget yg pakai kata ini. Tapi kalau bawa kaos berlogo @gusdurians, itu copyright Jaringan Gusdurian (JGD). Kami punya kepentingan JGD tetap netral," ungkapnya.
"Dalam konteks monetisasi simbol #GusDur, kesepakatan kami : siapapun boleh membuat produk menggunakan gambar & nama GusDur, untuk bisnis rumahan/skala kecil. Tapi figur GusDur tidak diizinkan untuk digunakan industri besar," sambungnya.
Sebagaimana diberitakan, potret sekelompok pria mengenakan kaus bertuliskan Gusdurian menjadi viral. Pasalnya Gusdurian merupakan jaringan kemasyarakatan dan bukanlah jaringan untuk berpolitik praktis.
Dalam potret tersebut tampak 4 pria mengenakan kaus berwarna putih dan bertuliskan Gusdurian tengah mendeklarasikan dukungan dan diberitakan oleh televisi nasional. Dalam banner yang menempel di acara tersebut, tertulis "Deklarasi Kader Gus Dur" dan terdapat foto Gus Dur.
Meski kausnya bertuliskan Gusdurian, namun dalam narasi televisi tertulis bahwa Kader Gus Dur di Probolinggo dukung Prabowo-Gibran.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gusdurian bukanlah jaringan untuk berpolitik praktis. Sehingga tidak pernah mengumumkan akan berpihak ke capres manapun.
"Di keluarga Ciganjur, urusan kemasyarakatan ada di @GUSDURians, urusan politik ada di Barisan Kader #GusDur," jelas Alissa Wahid, melalui akun X pribadinya.
"@GUSDURians sbg jaringan tetap tdk berpolitik praktis. Jadi ya tdk pernah bahas & umumkan berpihak ke mana. Anggotanya? Tetap dong punya aspirasi politik. Itu personal," imbuh perempuan yang berprofesi sebagai psikolog tersebut.
Alissa pun menegaskan jika banyak teman Gusdurian yang terlibat pesta demokrasi ini. Namun mereka tidak membawa nama Jaringan Gusdurian. Biasanya untuk urusan politik praktis mengikuti arah Barikade Gus Dur.
Lebih lanjut, Alissa menegaskan jika para Gusdurian sudah paham 9 Nilai Utama #GusDur, maka mereka memilih pemimpin mengikuti panduan itu.
1. Ketauhidan
2. Kemanusiaan
3. Kesetaraan
4. Keadilan
5. Persaudaraan
6. Pembebasan
7. Kesederhanaan
8. Kekesatriaan
9. Kearifan tradisi
GUSDURian terbuka untuk siapapun asal selaras dengan 9 Nilai Utama Gus Dur di atas," tulis akun X @GUSDURians, dikutip Minggu (29/10/2023).
Selain itu, Alissa juga mengatakan jika jaringan @GUSDURians sendiri akan fokus kampanye #PemiluDamai dan #PemiluBermartabat. "Kita mengajak para pemimpin lintas iman dan anak muda yang concern untuk bersama mengajak warga bangsa utk menguatkan demokrasi Indonesia," tandas Alissa.