JATIMTIMES – Upaya Kencur (17) bukan nama sebenarnya, warga Kecamatan Sumberjambe, Jember dalam mencari keadilan atas laporan pencabulan yang dilakukan oleh Bolang (23) tinggal di kecamatan yang sama, berlangsung sejak dirinya hamil 6 bulan hingga melahirkan bayi laki-laki berumur 2,5 bulan, tidak pernah surut. Dengan didampingi keluarganya, Kencur mengadu persoalan yang dialami ini ke anggota DPRD Kabupaten Jember David Handoko Seto pada Jumat (1/12/2023) sore.
Romario, kakak Kencur yang ikut mendampingi ke rumah politisi Partai Nasdem menyatakan, laporan dirinya ke Polres Jember pada Juli 2023 lalu seperti tidak ada perkembangan sama sekali. Sehingga dirinya mengadu ke anggota DPRD yang ia kenal. Terlebih peristiwa pilu yang dialami adiknya kini telah melahirkan bayi laki-laki.
Baca Juga : BCL Ganti Username Instagramnya Hilangkan Kata Sinclair, Resmi Menikah?
“Saya sudah dua kali dipanggil ke polres untuk dimintai keterangan. Terus 2 kali menanyakan ke polres terkait laporan kami. Tapi sampai saat ini, kami tidak mengetahui sampai mana laporan kami. Sampai adik saya melahirkan. Saya merasa laporan saya seperti mandeg,” ujar Romario kakak korban saat bertemu sejumlah wartawan.
KBO Satreskrim Polres Jember Iptu Dwi Sugiyanto, saat dikonfirmasi menyatakan, terkait kasus tersebut sampai saat ini masih berlanjut dan masih penyelidikan. Sejauh ini sudah ada 4 saksi yang sudah diperiksa di Mapolres Jember.
“Kasusnya masih berlanjut, kami pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan. Sejauh ini sudah ada 4 saksi yang kami periksa. Mohon bersabar dulu, yang jelas kasus masih jalan,” ujar Dwi Sugiyanto.
Kencur sendiri menceritakan, bahwa awal dirinya kenal dengan Bolang sekitar September 2022 melalui WhatsApp. Di mana, pelaku mendapatkan nomor korban dari temannya.
“Saya dihubungi dulu. Saya tanya dapat nomor saya dari mana, katanya dikasih teman saya,” ujar Kencur.
Setelah 2 bulan berpacaran dengan pelaku, korban diajak jalan-jalan. Kemudian diajak mampir ke hotel Oleng Sibutong yang ada di kawasan Arjasa. Saat itu korban tidak tahu maksud pelaku mengajaknya mampir ke hotel tersebut.
Baca Juga : Tersangka Pembunuhan Tunawisma di Kota Malang Ternyata Rekan Ngamen Sehari-hari
“Saat saya tanya, mau apa mampir ke sini. Kata pacar saya, ‘kamu diam saja, dan gak usah banyak tanya’. Terus saya dimasukkan ke dalam kamar. Saya pun berpikiran negatif dan berteriak minta untuk pulang. Tapi saya terus dipaksa agar melayani nafsunya. Karena takut, akhirnya saya terpaksa menuruti keinginannya,” ujar Kencur menceritakan.
Kencur sempat menangis setelah disetubuhi oleh pelaku. Namun saat itu pelaku berjanji, jika sampai hamil, pelaku bersedia bertanggung jawab untuk menikahinya. Rupanya kejadian yang pertama ini, membuat pelaku ketagihan. Beberapa kali pelaku menghubungi korban dengan pesan chat WA untuk kembali melakukan hubungan badan.
“Sudah beberapa kali pacar saya mengajak berhubungan badan melalui pesan WA, tapi setelah menyampaikan keinginannya, pelaku langsung menghapus pesannya,” beber Kencur.
Hingga akhirnya korban hamil dan baru diketahui oleh keluarganya saat usia kandungan sudah memasuki bulan ke-6. “Saat itu saya tidak berani bilang ke orang tua. Takut dimarahi. Orang tua baru tahu saat perut sudah besar, kemudian lapor ke kepala desa untuk selanjutnya ke Polres Jember,” pungkas Kencur.