JATIMTIMES - Belakangan ini media sosial tengah ramai dengan narasi yang menyebutkan bahwa jumlah pengembalian Xyloband atau gelang LED pada konser Coldplay hanya sedikit.
Menurut beberapa netizen persentase pengembalian Xyloband hanya 52 persen, sedangkan 48 persen penonton lainnya memilih menggondol gelang tersebut.
Baca Juga : Tekankan Pentingnya Integritas dalam Pemerintahan, Ini Pesan Mas Dhito kepada Para Calon Wisudawan UGM
Diketahui, Xyloband adalah wristbands konser Coldplay yang dipinjamkan kepada penonton di tiap negara yang dikunjungi. Wristbands tersebut berbentuk gelang LED yang akan menyala menyesuaikan lagu-lagu Coldplay yang dibawakan di atas panggung.
Salah satu pengguna TikTok @nuke.limanov menyoroti karakter penonton Coldplay di Jakarta beberapa waktu lalu. Menurut Nuke, sebelum acara dimulai petugas sudah mengingatkan agar mengembalikan gelang Xyloband tersebut.
"Keren, jadi Coldplay nyanyi Yellow maka gelang menyala berwarna kuning. Saat lagu Fix You kalau ga salah nyala warna merah," ujarnya.
Nuke juga menjelaskan jika tiap Coldplay konser, pihak promotor selalu membeberkan prosentase pengembalian gelang. Tiga besar pengembalian Xyloband terbanyak diduduki Buenos Aries (Argentina) 94 persen, Copenhagen (Denmark) 96 persen dan pemegang juara adalah Tokyo (Jepang) 97 persen.
"Setelah selesai konser ternyata pengembalian Xyloband orang Indonesia cuma 52 persen. Berarti 48 persen tidak kembali alias dicuri. Duh memalukan," katanya.
Parahnya kata Nuke, di media sosial warga Indonesia malah bangga menunjukkan bahwa Xyloband konser Coldplay itu tidak dikembalikan.
"Di media sosial banyak yang pamer gelang eks konser Coldplay yang jelas itu aturannya harus dikembalikan. Apa nggak tambah malu-maluin gitu loh. Wong Indonesia kok ngono yo," jelas Nuke.
Baca Juga : Viral, Gas Air Mata Jatuh di Jalanan, Buntut Ricuh Suporter Gresik United
Padahal menurut Nuke, yang nonton Coldplay itu adalah mereka warga Indonesia yang berduit, sehingga dinilai memiliki pendidikan di atas rata-rata.
"Notabene yang nonton Coldplay kan yang punya duit, karena konsernya kan mahal, berpendidikan, terus ya juga mestinya attitudenya, mannernya lebih baik dari orang yang kurang pendidikannya. Tapi malah nggak dikembalikan dan dengan bangganya dipamerkan di medsos," jelas Nuke.
"Lah ya gimana (Indonesia) mau maju. Maaf loh, urusan sepele mengembalikan gelang setelah konser jelas-jelas ada aturannya harus dikembalikan ya gak dikembalikan. Apalagi urusan yang lebih besar lagi. Jangan malu-maluin budaya Indonesia itu kan terkenal yang baik dan sopan santun, itu termasuk pencurian," pungkas Nuke.
Sementara itu, pada konser Coldplay di Perth 18 dan 19 September 2023 menjadi momen persentase pengembalian Xylobands di Indonesia. Namun sayang, persentase pengembalian Xylobands di Indonesia tidak diperlihatkan.
Jika menurut angka pengembalian Xyloband di Indonesia, artinya dari jumlaj penonton 80.000, 52 persennya hanya 41.600 penonton. "Dari sekitar 80.000 gelang yang dibagikan (merujuk jumlah penonton), hanya sekitar 52 persen atau 41.600 yang dikembalikan. Sementara itu, sisanya yakni 38.400 diperkirakan tidak dikembalikan penonton. Beberapa alasan diantaranya sebagai kenang-kenangan," demikian keterangan salah satu warganet di akun @tanyakanrl.