JATIMTIMES – Isu Kletih (Keliling Golek Getih atau keliling mencari darah) di Kabupaten Jember, dalam beberapa hari terakhir memenuhi beranda media sosial, dan menjadi pesan berantai di sejumlah group whatsapp (WAG). Hal ini seiring dengan adanya peristiwa sepasang muda-mudi, yang mengaku dihadang oleh sekelompok pemuda saat melintas di jalanan sepi, tepatnya di selatan kawasan Perumahan Tegal Besar Kaliwates pada pertengahan bulan ini.
Kejadian ini pun ramai jadi dibicarakan masyarakat Jember, terlebih belakangan semakin muncul istilah Kletih yang ditenggarai mirip dengan kejadian di Jogjakarta dan sekitarnya, terutama di Klaten dan Magelang, hal ini yang akhirnya ramai di jagad maya dan membuat warga merasa was-was dan resah.
Ditambah lagi banyak info hoax yang beredar secara masif, dalam pesan berantai, disebutkan jika ada aksi begal atau Kletih di daerah Antirogo Sumbersari, bahkan pesan tersebut juga di sertakan sebuah vidio yang memperlihatkan punggung seseorang yang menjadi korban sabetan senjata tajam dengan luka yang cukup dalam.
Setelah ditelusuri, video tersebut, merupakan vidio kasus carok yang melibatkan kepala dusun dengan kepala desa di Jatiroto Lumajang, yang terjadi pada Januari 2022 lalu.
Tidak hanya itu, pesan berantai lainnya yang disertai vidio memperlihatkan sekelompok remaja dengan membawa senjata tajam, sedang di amankan oleh pihak kepolisian, dalam keterangannya, kejadian tersebut berada di kawasan Jembatan Semanggi Sumberasri Jember.
"Kemarin ada vidio yang beredar, kalau sejumlah remaja membawa clurit diamankan polisi, dalam narasi disebutkan di Semanggi Jember, padahal vidio itu kejadiannya sudah lama di Klaten Jawa Tengah," ujar RS warga Jember.
Menyikapi hal ini, Satpol PP Pemkab Jember bersama dengan Polres menggencarkan patroli rutin secara berkala, dengan melakukan penyisiran di tempat-tempat sepi, serta melakukan koordinasi dengan instansi terkait, seperti Polres Jember dan juga Kodim 0824.
“Memang banyak beredar isu Kletih di Jember beredar sejumlah media sosial, kami dalam dua hari ini, sejak isu tersebut beredar, langsung memerintahkan anggota Sapol PP untuk melakukan patroli di sejumlah titik yang dianggap rawan, kami juga melakukan koordinasi dengan jajaran Polres Jember dan Kodim, dengan tujuan agar masyarakat Jember merasa aman,” ujar Bambang Saputro SH. Kasatpol PP Pemkab Jember Minggu (19/11/2023).
Hal yang sama juga dilakukan oleh jajaran Polres Jember, Kapolres Jember AKBP. Moh. Nurhidayat, juga langsung memerintahkan jajarannya untuk melakukan patroli rutin secara berkala, dengan sasaran pemuda bergerombol di jalur-jalur sepi.
“Kami sudah mendengar adanya informasi tersebut, dan sejak kemarin, kami sudah memerintahkan kepada Sat Samapta dan Tim Alap-alapnya untuk melakukan patroli secar berkala, terutama di jam malam dan daerah sepi seperti di Tegal Besar, Antirogo, Sumbersari dan juga gebang,” ujar Kapolres Jember AKBP. Moh. Nurhidayat.
Baca Juga : Ini Cara Pengurus Anggar Banyuwangi Tambah Pengalaman Tanding Atlet
Tidak hanya di kawasan kota, seluruh Polsek jajaran, juga diperintahkan untuk melakukan patroli, dengan menggandeng pihak-pihak terkait, seperti Pol PP, Babinsa dan juga Kepala Desa. “Sejalan dengan keinginan Bupati yang menginginkan Pos Kamling dihidupkan, kami juga perntahkan jajaran Polsek untuk patroli secra berkala dengan melibatkan Pol PP, Linmas dan juga tiga pilar di setiap desa,” ujar Kapolres.
Sejauh ini, tindak kejahatan Kletih di Kabupaten Jember, masih sebatas isu, dan belum ada korbannya, namun, pihaknya tidak mau kecolongan, isu yang berkembang tersebut dimanfaatkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, terlebih saat ini sudah memasuki tahapan pemilu yang tinggal 3 bulan saja,
“Alhamdulillah, sejauh ini belum ada korban dari tindak kejahatan Kletih di Kabupaten Jember, namun kami tidak mau kecolongan, dan akan memberikan rasa aman terhadap masyarakat, tentu dengan menggerakkan patroli,” jelas Kapolres.
Kapolres juga mengimbau kepada masyarakat, agar tidak membuat situasi menjadi tidak kondusif, dengan ikut menyebarkan pesan berantai tentang kletih yang ditambahi dengan foto atau vidio yang tidak ada kaitannya dengan Kabupaten Jember.
“Memang kami sempat mendapat informasi, adanya vidio beberapa remaja yang membawa senjata tajam di amankan polisi, seolah-olah itu di Jember, padahal itu bukan di Jember, tapi di luar Jember,” ujar Kapolres.
Kletih sendiri menurut Kapolres, merupakan aksi tindak kejahatan yang pernah terjadi di Daerah Ibu Jogjakarta dan sekitarnya, terutama di daerah Klaten dan Magelang, dimana korban dari Kletih adalah dengan target siswa SMA dan SMK. “Tapi itu sudah lama, dan bukan pada saat ini,” pungkas Kapolres. (*)