JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang bertekad memecahkan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Yakni di bidang pelaksanaan skrining Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (FR-PTM) dengan lokasi dan peserta terbanyak.
Targetnya, FR-PTM akan dilakukan di 430 titik pelaksanaan yang meliputi Pendapa Kabupaten Malang, Jalan Panji, Kecamatan Kepanjen; 390 desa dan kelurahan; hingga sekolah SMA/SMK sederajat. Sedangkan sasarannya setidaknya sebanyak 25.059.
Baca Juga : Bupati Malang Targetkan Angka Kemiskinan Turun Dua Digit Tiap Tahun
Mereka yang menjadi sasaran tersebut sebelumnya belum pernah menjalani skrining. Sedangkan sasarannya adalah usia produktif mulai dari rentang usia 15 - 59 tahun hingga usia di atas 60 tahun.
Bupati Malang HM. Sanusi menuturkan, pemecahan rekor MURI tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 sekaligus HUT Kabupaten Malang ke-1263.
"Pemeriksaan skrining FR-PTM pada hari ini bertujuan untuk mengetahui tentang risiko penyakit tidak menular, termasuk pemeriksaan gula darah," tuturnya saat ditemui awak media saat menghadiri agenda skrining FR-PTM di Pendapa Kabupaten Malang, Kamis (16/11/2023).
Dijelaskan Sanusi, setiap manusia memiliki resiko penyakit tidak menular. Diantaranya diabetes, kolesterol, hingga penyakit jantung. Sehingga perlu dilakukan skrining FR-PTM sejak dini.
"Jika (hasil skrining) ditemukan telah melampaui ambang batas, maka segera ditindaklanjuti dengan terapi. Termasuk mengurangi makan karbohidrat dan harus rutin minum obat," imbuhnya.
Sanusi menambahkan, penyakit tidak menular seperti diabetes tersebut termasuk salah satu penyakit mematikan. Sehingga perlu dicegah dengan gaya hidup sehat seperti rutin berolahraga hingga menjaga pola makan.
Baca Juga : Ikuti Evaluasi Implementasi Smart City Tahap 2, Pemkot Kediri Jabarkan Serangkaian Program dan Inovasi
"(Gaya hidup sehat) itu harus dilakukan oleh masing-masing individu. Jika tidak, penyakit tidak menular seperti diabetes juga dapat memicu beberapa penyakit lainnya. Seperti cenderung terkena penyakit jantung maupun ginjal, atau stroke. Makanya kami lakukan itu (skrining FR-PTM)," ujarnya.
Dalam pelaksanaannya, dijelaskan Sanusi, skrining FR-PTM melibatkan sejumlah pihak. Selain Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang dan para tenaga kesehatan mulai dari tingkat Puskesmas, perawat desa hingga bidan, sejumlah perguruan tinggi juga turut dilibatkan. Yakni STIKES Kepanjen, UMM, hingga Universitas Ma Chung.
"Sasarannya para warga (usia produktif hingga diatas 60 tahun), kami lakukan bersama beberapa perguruan tinggi. Semuanya bekerjasama dalam rangka mendeteksi mulai dari posyandu di masing-masing desa, semua sudah keliling," ujarnya.
Dalam rangka pemecahan rekor Muri tersebut, diterangkan Sanusi, setidaknya akan ada 25.059 sasaran yang akan dilakukan skrining FR-PTM. "Masih dihitung dan kami pecahkan hari ini secara serentak 25 ribu orang yang kami periksa. Sebelumnya di Sumatera Selatan 17 ribu (skrining FR PTM). (Rekor Muri) akan ditentukan setelah penilaian," tukasnya.