free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Hukum dan Kriminalitas

Fenomena Pelajar Sayat Lengan, Polres Malang Gelar Sosialisasi Cegah Tren Barcode Korea

Penulis : Ashaq Lupito - Editor : Yunan Helmy

14 - Nov - 2023, 23:12

Placeholder
Pelajar SD di Situbondo nekat menyayat lengan karena mengikuti tren Barcode Korea di TikTok. (Foto: Istimewa / iNews TV / Riski Amirul Ahmad)

JATIMTIMES - Belakangan ini pemberitaan dihebohkan dengan adanya fenomena menyakiti diri sendiri menggunakan benda tajam. Mirisnya, aksi melukai diri sendiri tersebut dilakukan oleh kalangan pelajar.

Fenomena tak lazim ini dikenal dengan sebutan ‘Barcode Korea’. Kalangan pelajar yang mengikuti tren melukai diri sendiri tersebut dikabarkan karena terinspirasi aplikasi jejaring media sosial TikTok. Saat ini, konten Barcode Korea tersebut telah sulit ditemui dan tidak dapat diakses lagi di TikTok.

Baca Juga : Suara Perubahan Ada di Tangan Rakyat, Tolak Golput Demi Kemajuan Bangsa!

Terbaru, pada awal Oktober 2023 lalu, belasan siswa sekolah fasar (SD) di Situbondo kedapatan menyayat lengan tangannya menggunakan benda tajam. Dari pengakuan mereka, benda untuk melukai lengan tangan tersebut dibeli dari pedagang keliling yang berjualan di sekolah.

Fenomena Barcode Korea tersebut juga menjadi sorotan Polres Malang. Kasihumas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik mengungkapkan fenomena Barcode Korea bukanlah sekadar tren biasa. Sebab, aksinya melibatkan penggunaan benda tajam seperti cutter, silet, bahkan jarum suntik.

"Benda tajam tersebut digunakan untuk membuat garis-garis seperti barcode di langan tangan," tutur Taufik, Selasa (14/11/2023).

Dijelaskan Taufik, selain dapat membahayakan kesehatan fisik, mengikuti tren Barcode Korea juga dapat berdampak pada mental para pelajar yang terlibat. "Fenomena barcode ini menjadi tanda bahwa anak-anak tersebut sedang mengalami masalah mental dan emosional. Sehingga mendorong mereka untuk melakukan tindakan menyakiti diri sendiri," imbuhnya.

Berdasarkan pendalaman pihak terkait, diterangkan Taufik, aksi Barcode Korea ini juga berdampak pada tekanan psikologis yang dialami pelajar. Yakni meliputi rasa takut, kecemasan, hingga kesedihan.

"Fenomena seperti ini sangat mengkhawatirkan, terlebih jika tidak segera ditangani dengan serius. Dampaknya bisa mengarah pada permasalahan kesehatan mental yang lebih besar di kalangan pelajar,” ujarnya.

Taufik menambahkan, dalam waktu dekat ini Polres Malang bakal menggelar sosialisasi dan edukasi di berbagai sekolah di Kabupaten Malang. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mencegah penyebaran fenomena Barcode Korea di kalangan pelajar.

Baca Juga : Finalis Putri Garudeya Tampil di Konser Padi Reborn, Penasaran? Buruan Beli Tiketnya

"Semua pihak diharapkan untuk bersama-sama berperan dalam melindungi kesehatan mental para generasi muda," tuturnya.

Selain kepolisian Polres Malang, lanjut Taufik, beberapa pihak terkait termasuk guru di sekolah dan khususnya para wali murid diharapkan juga terlibat dalam mencegah terjadinya fenomena Barcode Korea.

Menurut Taufik, selain sosialisasi yang dilakukan kepolisian, peran orang tua maupun wali murid penting dilakukan dalam memberikan pengawasan terhadap anak-anaknya di rumah. Sedangkan para guru diharapkan dapat memberikan perhatian ekstra terhadap perilaku para siswa di sekolah.

"Diharapkan dengan adanya kerjasama yang baik antara keluarga dan sekolah dapat mencegah dampak negatif dari adanya tren berbahaya ini," tukasnya.


Topik

Hukum dan Kriminalitas Barcode Korea aksi sayat lengan Polres Malang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ashaq Lupito

Editor

Yunan Helmy