JATIMTIMES - Indonesia memang kaya akan berbagai macam hal. Kaya akan tempat-tempat wisata yang indah, kaya akan beraneka ragam budaya, serta kulinernya yang lezat. Berbicara mengenai kuliner Indonesia, makanan-makanan ini tidak hanya merupakan santapan biasa lho. Ternyata ada beberapa makanan khas Nusantara yang memiliki filosofi menarik di baliknya.
Memiliki bentuk yang menarik hingga warna yang diatur, filosofi kuliner khas Indonesia ini akan selalu mengingatkan kita pada nilai-nilai kehidupan ketika menikmatinya.
Baca Juga : Segini Besaran Taruhan Judi Online, 5,9% Responden Gunakan Uang Pinjol
Dilansir dari akun Tiktok @goodnewsfromindonesia, berikut ini 5 makanan khas Indonesia yang memiliki filosofi mendalam.
Sate Lilit
Sate lilit adalah makanan tradisional Indonesia yang berasal dari Bali.
Makanan ini terbuat dari daging yang dicincang lalu dibumbui dengan aneka macam bumbu khas Bali yang disebut base genep.
Sate tersebut dililitkan pada tusuk yang biasanya terbuat dari batang serai atau bambu pipih.
Sate lilit menggambarkan masyarakat Bali, sementara tusuknya melambangkan pemersatu.
Maka filosofi dari makanan ini adalah masyarakat Bali akan selalu bersatu dan tidak akan pernah tercerai berai.
Rendang
Salah satu makanan tradisional Indonesia yang mengandung makna filosofi adalah rendang.
Proses pembuatan rendang menggunakan tiga unsur penting, yaitu daging sapi, kelapa, dan juga cabai.
Sapi dianggap sebagai lambang penting dalam adat Minangkabau. Maka dari itu daging sapi melambangkan niniak mamak atau pemimpin suku atau adat.
Sementara kelapa yang digunakan pada rendang melambangkan kaum intelektual Minang.
Nah, cabai melambangkan alim ulama Minang yang tegas, sehingga ketiga elemen penting dikenal dengan istilah tungku tigo sajarangan.
Ketupat
Ketupat adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang biasanya disajikan saat lebaran.
Makanan berbahan beras yang dibungkus dengan janur hingga menyerupai bentuk belah ketupat ini menjadi hidangan wajib saat Lebaran. Saat itu, seluruh umat muslim bersilaturahmi dan saling bermaaf-maafan. Hal ini tidak jauh dari makna ketupat sendiri, yaitu ngaku lepat atau mengakui kesalahan.
Ketupat juga dimaknai dengan "Laku papat" yang artinya "Empat tindakan." Keempat tindakan tersebut, yaitu lebaran, luberan, leburan, serta laburan.
Lebaran dimaknai sesuai kata dasarnya, lebar, yaitu usai atau telah tuntas dalam melaksanakan ibadah puasa. Luberan dari kata dasar luber atau berlimpah, yang maknanya mengingatkan untuk berbuat baik dan bersedekah agar mendapat pahala yang berlimpah.
Baca Juga : Bazar UMKM Hingga Pagelaran Seni Budaya Ramaikan Pesona Tlogomas 2023
Sementara lebaran juga dimaknai dengan lebur atau habis. Ketika Idulfitri, dosa-dosa dilebur dan manusia kembali pada kesucian.
Terakhir, laburan yang berasal dari kata labur atau batu kapur. Maknanya, hati dan jiwa yang kembali putih bersih layaknya kapur.
Nasi Tumpeng
Tumpeng atau nasi tumpeng familier dijumpai pada perayaan selamatan atau syukuran dalam masyarakat Jawa. Biasanya, nasi tumpeng dibentuk mengerucut dengan dikelilingi lauk pauk dan disajikan dalam tempeh, nampan besar berbentuk lingkaran yang terbuat dari anyaman bambu).
Ternyata, tumpeng merupakan singkatan dari "Yen metu kudu mempeng" yang dalam bahasa Indonesia berarti "Ketika keluar harus sungguh-sungguh semangat."
Adapula yang mengartikannya dengan "Metu dalan kang lempeng" atau hidup melalui jalan yang lurus. Maksudnya, ialah ketika manusia terlahir di dunia, ia harus menjalani kehidupan di jalan yang lurus, yaitu jalan Tuhan dengan semangat, yakin, fokus, dan tidak mudah berputus asa.
Gudeg
Gudeg merupakan makanan tradisional Indonesia yang berasal dari Yogyakarta dan memiliki makna yang mendalam.
Gudeg dimaknai sebagai simbol hubungan antara penguasa dengan rakyatnya.
Proses pemasakan yang lama melambangkan cerminan kesempurnaan orang Jawa, yakni penuh dengan ketenangan, kesabaran, teliti, dan enggak sembrono.
Nah itu dia 5 makanan khas Indonesia yang tidak hanya lezat, namun juga memiliki makna mendalam dibaliknya.