JATIMTIMES - Presiden Iran Ebrahim Raisi menyoroti kondisi Gaza yang saat ini tengah dibombardir oleh Israel. Menurutnya, saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengambil keputusan atas perang yang tengah berkecamuk di Gaza. Raisi menegaskan bahwa tindakan diperlukan untuk Jalur Gaza, bukan sekadar kata-kata belaka.
Seperti dilaporkan Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (11/11/2023), Raisi menyampaikan komentar terbarunya soal perang di Jalur Gaza. Saat hendak terbang ke Riyadh, Arab Saudi, untuk menghadiri pertemuan luar biasa membahas perang antara Israel dan Hamas di daerah kantong Palestina tersebut.
Baca Juga : Jurnalis Nahdliyin Beri Penghargaan 16 Tokoh Muda Inspiratif 2023, Siapa Saja Mereka?
"Gaza bukanlah arena untuk kata-kata. Itu seharusnya untuk tindakan," tegas Raisi saat berbicara kepada wartawan di Bandara Teheran pada Sabtu (11/11) waktu setempat.
Raisi lalu mengatakan jika saat ini persatuan antara negara Islam sangatlah penting bagi Gaza.
"Saat ini, persatuan negara-negara Islam sangat penting," sebutnya.
Sementara itu, Raisi dalam pernyataannya kembali menuduh Amerika Serikat (AS) sebagai pihak yang mencegah gencatan senjata dan memperluas perang.
"Amerika mengatakan mereka tidak menginginkan perluasan perang dan telah mengirimkan pesan kepada Iran dan beberapa negara (sehubungan dengan hal ini). Namun pernyataan-pernyataan ini tidak konsisten dengan tindakan Amerika," sebutnya.
"Mesin perang di Gaza berada di tangan Amerika, yang mencegah gencatan senjata di Gaza dan memperluas perang. Dunia harus melihat wajah Amerika yang sebenarnya," lanjut Raisi.
Diketahui, pada hari ini Sabtu (11/11/2023) Arab Saudi menjadi tuan rumah bagi pertemuan puncak atau KTT luar biasa Islam-Arab yang digelar secara gabungan. Kementerian Luar Negeri Saudi menjelaskan bahwa KTT gabungan itu akan menggantikan dua pertemuan puncak Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), yang sebelumnya dijadwalkan untuk digelar terpisah pada akhir pekan.
Baca Juga : Bertahan Lebih dari Sebulan, Harga Beras di Jatim Terendah se-Jawa
KTT gabungan di Riyadh ini akan fokus membahas perang yang terus berkecamuk di Jalur Gaza.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amir-Abdollahian yang mendampingi Raisi dalam kunjungan ke Saudi mengatakan, kunjungan ke Saudi ini menjadi yang pertama dilakukan seorang kepala negara Iran, sejak Teheran dan Riyadh sepakat mengakhiri permusuhan selama bertahun-tahun berdasarkan kesepakatan normalisasi hubungan diplomatik yang dimediasi China pada Maret lalu.
"Pertemuan puncak ini akan mengirimkan pesan yang kuat kepada para penghasut perang di kawasan dan menghasilkan penghentian kejahatan perang di Palestina," kata Hossein.
Selain Iran, Indonesia yang diwakili oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menghadiri pertemuan tersebut.
