JATIMTIMES - Pondok Pesantren Manbaul Ulum, Malang, menjadi salah satu pesantren di Jawa Timur yang ditunjuk menjadi peserta One Pesantren One Product (OPOP) Expo 2023. Hal itu dibenarkan Pengasuh Ponpes Manbaul Ulum KH Noor Shodiq Askandar.
"Kebetulan kita diminta oleh Dinas Peternakan, untuk mewakili Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, karena kita juga menjadi salah satu binaannya," jelasnya.
Baca Juga : Dipinjamkan ke Persija, Gustavo Almeida Ungkap Fakta Tak Ingin Pergi dari Arema
Dalam hal ini, produk unggulan dari Ponpes Mambaul Ulum adalah Degan Jelly dan produk madu kemasan. Dalam proses pembuatan produk hingga pemasaran, melibatkan para santri. Sehingga, para santri ini benar-benar memahami seluk beluk pengembangan usaha yang dijalankan.
Foto: Ir Indyah Aryani MM, Kepala Dinas Peternakan Jatim dan HM Alaikal Fajri, Koordinator Bidang Pengembangan Ponpes OPOP Jawa Timur tengah melihat produk Ponpes Manbaul Ulum
"Semua melibatkan para santri. Termasuk mereka juga bisa berkreasi, misalnya ada ide atau inovasi kemudian mereka membuat proposal, kalau layak tentunya akan didanai oleh pesantren," paparnya.
Bukan hanya pada sektor kuliner, para santri juga dapat berkreasi membuat sebuah usaha dalam bidang lainnya. Mereka dapat membuat sebuah proposal, dimana jika proposal bagas atau layak, maka akan mendapatkan pendanaan dari ponpes.
"Seperti kemarin para santri mengajukan proposal usaha cuci sepatu, kita fasilitasi untuk didirikan dan Alhamdulillah berkembang tidak hanya laundry sepatu, tapi juga laundry baju, karpet fan lainnya," papar Gus Shodiq.
Selain itu, setiap tahunnya terdapat perlombaan inovasi atau produk dari pondok pesantren, baik itu Santri Preneur, Pesantren Preneur ataupun Sosio Preneur yang tentu kain memotivasi para santri maupun ponpes.
"Wadah besarnya di OPOP ini," katanya.
Foto: Ir Indyah Aryani MM, Kepala Dinas Peternakan Jatim dan HM Alaikal Fajri, Kordinator Bidang Pengembangan Ponpes OPOP Jawa Timur tengah mencoba produk Degan Jelly Ponpes Manbaul Ulum
Lebih lanjut dijelaskannya, kedepan, arah pengembangan ekonomi pesantren adalah kemandirian secara kelembagaan maupun pesantren yang dapat menghasilkan santri-santri yang mandiri melalui dunia wirausaha.
Untuk itu, pihaknya berharap kedepan melalui OPOP akan lebih banyak pesantren yang kian maju dan mandiri, serta menghasilkan para generasi penerus yang memiliki kemandirian yang luar biasa, berakhlakul karimah dan tidak menjadi benalu atau bergantung kehidupannya kepada orang lain.
Baca Juga : DPRD Banyuwangi Salurkan Bantuan untuk Warga Palestina Melalui Lanal
"Diharapkan muncul wirausahawan dari para santri kedapan, dan ini tentunya untuk jangka panjang. Jado santri adalah pencetak lapangan kerja, bukan pencari kerja" katanya.
Untuk diketahui, OPOP Expo 2023 digelar Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur untuk mendongkrak omset penjualan di pondok pesantren yang telah digabung menjadi OPOP. Di sana, peserta dapat menampilkan produk-produk unggulan yang dimiliki.
Para pondok pesantren yang mengikuti expo ini merupakan pondok pesantren terpilih. Ini berdasarkan produk unggulan yang dimiliki telah berizin, bersertifikat halal memiliki kemasan produk yang menarik.