JATIMTIMES - Nabi Muhammad SAW merupakan nabi terakhir. Banyak kisah yang menceritakan tentang perjalanan Nabi Muhammad SAW. Salah satu kisahnya adalah ketika bertemu dengan seorang nenek tua yang menangis.
Dari sebuah buku Kisah-kisah Nyata karya Saiful Hadi El-Sutha dan diolah dari detikhikmah, dijelaskan bahwa satu ketika Nabi Muhammad SAW pergi ke sebuah pasar dengan membawa uang 8 dirham. Saat di tengah jalan, Rasulullah SAW bertemu dengan seorang nenek. Saat itu sang nenek terlihat sedang menangis karena kehilangan uang 2 dirham.
Baca Juga : Wujudkan Transparansi dan Hindari Konflik Kepentingan, Fisip UB Lakukan Hal Ini
Lantas, Rasulullah SAW dengan ikhlas memberikan uang dua dirham sebagai pengganti uang nenek tersebut yang hilang. Rasulullah SAW berkata, "Terimalah uang dua dirham ini sebagai gantinya." Setelah memberikan uang itu, Rasulullah kembali melanjutkan perjalanan menuju pasar.
Sampai di pasar, Rasulullah kemudian membeli sebuah gamis dengan harga 2 dirham dan gamis tersebut langsung dipakainya. Beliau kemudian pulang. Saat perjalanan pulang, Rasulullah kembali bertemu dengan sosok tua, namun bukan nenek yang sebelumnya menangis, tetapi seorang kakek yang tidak memakai pakaian yang menutupi auratnya.
Orang tersebut kemudian berkata, "Siapa yang memberi pakaian kepadaku, semoga Allah memberinya pakaian dari sutra hijau di surga nanti."
Rasulullah pun kemudian merespon dengan melepas gamis yang dipakainya dan memberikan kepada lelaki tua itu. Setelah itu, Rasulullah kembali lagi ke pasar dan berniat ingin membeli pakaian lagi. Setelah itu, saat perjalanan pulang, beliau kembali bertemu dengan nenek tua yang sebelumnya menangis karena kehilangan uang dua dirham.
Saat bertemu kembali dengan Rasulullah SAW, nenek tersebut kembali menangis. Hal tersebut kemudian membuat Rasulullah bertanya, "Apa lagi yang membuatmu menangis?".
Nenek tua kemudian menjawab, "Wahai Rasulullah. Aku ini pelayan yang disuruh berbelanja ke pasar. Padahal aku terlambat pulang gara-gara uangku hilang tadi. Aku takut pulang, jangan-jangan mereka memarahiku."
Lantas, dengan kebaikannya Rasulullah mengantar nenek tersebut. "Pulanglah, aku akan mengantarmu." Kata Rasulullah.
Baca Juga : Konser BMTH Ricuh, Penonton Marah hingga Minta Refund Tiket
Setelah sampai ke perkampungan sahabat Anshar, Rasulullah bertemu dengan majikan nenek tersebut. Beliau kemudian berkata, "Pelayan perempuanmu ini terlambat datang. Ia takut kalau kau mau marah atau menyiksanya. Jika kalian ingin marah, silahkan saja marah kepadaku".
Sambutan baik diberikan majikan nenek tersebut. Bahkan sang majikan sangat senang akan kedatangan Rasulullah. Bahkan merdekalah kemudian sang nenek.
Majikan tersebut berkata, "Kami telah menerima bantuanmu wahai Rasulullah. Kami telah membebaskan perempuan ini. Karena dialah, engkau berkunjung ke rumah ini dan memberi salam kepada kami tiga kali. Ini sungguh karunia yang tiada tara. Dia merdeka untuk Allah Yang Maha Agung," kata mereka.
Setelah itu, Rasulullah sangat bersyukur atas apa yang dialami. Dalam perjalanan ia bergumam, "Sungguh aku tidak pernah melihat perkara yang lebih berkah daripada uang delapan dirham ini".
Dari kisah ini, tentunya dapat diambil sebuah makna, yakni sekecil-kecilnya sesuatu, jika dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan penuh keikhlasan, maka akan membawa keberkahan dan manfaat yang besar. Allah SWT pun berjanji akan memberikan balasan setimpal dan melipatgandakan pahala hamba-Nya yang melakukan sedekah dan amal saleh secara ikhlas.
