JATIMTIMES - Pencalonan putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) mendampingi Prabowo Subianto sebagai capres menunjukkan bahwa kepedulian kepada anak muda untuk bisa menjadi pemimpin bukan sekadar isapan jempol.
Hal itu memang diketahui bahwa putra sulung Presiden Joko Widodo masih berusia 36 tahun. Usia yang memang terbilang muda untuk turut terjun dalam kontestasi politik Pemilihan Presiden.
Baca Juga : Wabup Malang: Malang Selatan Masih Menjadi Daerah Rawan Konflik di Momen Politik
”Selama ini anak muda hanya menjadi penonton, bahkan pemain cadangan pun tidak dalam Pilpres. Nah, pada 2024, statusnya naik, dari penonton menjadi pemain inti. Itu terwujud melalui mas Gibran,” kata Koordinator Nasional (Kornas) Kawan Gibran Ali Muthohirin setelah rapat konsolidasi Kawan Gibran Jatim di Malang, Rabu (8/11/2023).
Menurut Ali, pasangan capres dan cawapres lain sebenarnya bisa saja membawa pesan terkait anak muda. Namun pada kenyataannya, sosok pemuda yang benar-benar terjun langsung dalam kontestasi perebutan kursi RI 1 dan RI 2 itu adalah Gibran Rakabuming Raka, yang saat ini juga menjadi Wali Kota Solo.
”Bagi kami, Pemilu 2024 momentum anak muda jadi pemain inti,” imbuh Ali.
Dirinya berpendapat bahwa selama ini meskipun pemilih muda terbilang banyak, namun masih kerap berperan sebagai obyek dalam Pemilu maupun Pilpres. Padahal, sesuai Daftar Pemilih Tetap (DPT) Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Juli 2023, 52 persen pemilih 2024 adalah pemilih muda.
Berdasarkan data yang ia himpun, dirinya merinci bahwa pemilih yang berusia 17-30 tahun ada sebanyak 31,23 persen atau sebanyak 63,9 juta jiwa. Sementara untuk pemilih berusia 31-40 tahun ada sebanuak 20,7 persen atau sekitar 42,4 juta jiwa.
”Harus diakui, Mas Gibran ini representasi tak terbantahkan dari kalangan milenial,” tegas Ali.
Meski terbilang masih sangat muda, dirinya menilai bahwa sosok Gibran cukup layak untuk menjadi pemimpin. Setidaknya hal tersebut sudah ditunjukan saat ia terpilih menjadi Wali Kota Solo.
Baca Juga : GGN Dorong Hasil Olahan Pisang di Jatim Bisa Masuk ke Dunia Market Modern
Dimana selama menjadi Wali kota Solo, Gibran mampu membawa kota yang dipimpinnya menjadi kota ternyaman di Indonesia versi Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) 2022. Pertumbuhan ekonomi di Solo juga melejit hingga 6,25 persen pada 2023, di atas pertumbuhan rata-rata di Jawa Tengah.
"Prestasinya sebagai wali kota juga bukan kaleng-kaleng. Jangan lupa, Solo juga menjadi salah satu kota dengan indeks toleransi yang tertinggi di Indonesia. Sebagai Wali Kota Solo, Mas Gibran benar-benar peduli dengan toleransi umat beragama,” tutur Ali.
Dalam laporan Indeks Kota Toleran (IKT) 2022, Kota Solo berada pada urutan keempat. Hal itu pun tak lepas dari kebijakan Gibran untuk memberikan ruang kepada agama mana pun untuk merayakan hari besar keagamaannya di Kawasan Balai Kota Solo.
Sementara itu, Koordinator Wilayah (Korwil) Kawan Gibran Jawa Timur Randy Latu menambahkan, banyak yang meragukan Gibran karena usianya yang masih muda. Namun menurutnya hal itu masih dalam batas kewajaran. Karena itu, menurunya, inilah momentumnya anak muda membuktikan bahwa narasi itu tidak tepat.
"Wajar, selama ini kita selalu dicekoki dengan narasi anak muda belum siap secara mental. Belum cukup pengalaman. Anak muda sudah siap. Tentu saja, anak muda yang berprestasi seperti Mas Gibran,” terang Randy.