JATIMTIMES - 2 tim Mahasiswa Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Fisika dan Prodi Pendidikan IPA mengukir prestasi membanggakan.
Prestasi tersebut diraih dalam ajang Lomba Media Pembelajaran PHOTON II yang diselenggarakan Universitas Siliwangi.
Baca Juga : Shodanco Supriyadi dan Perjuangan PETA Akan Diangkat dalam Film Sejarah
Hasilnya, tim mahasiswa Unikama yang turun dalam kompetisi alat peraga meraih juara kedua dan tim yang berlaga pada perlombaan media pembelajaran menyabet juara harapan 1.
Kompetisi tingkat nasional ini berlangsung dari Agustus hingga akhir Oktober lalu dan melibatkan para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Dalam kompetisi alat peraga ini, tim mahasiswa Unikama terdiri dari dua mahasiswa, yakni Infa Damayanti dan Fransiska Collin Maharani Manggil dari Prodi Pendidikan Fisika. Keduanya menyabet Juara 2 dalam Lomba Alat Peraga.
Atas capaian yang diperoleh, kedua mahasiswa ini menjelaskan, bahwa keberadaan alat peraga dalam proses pembelajaran sangatlah penting. Sebab, hal ini untuk mempermudah proses pembelajaran fisika yang seringkali dianggap sulit dan rumit oleh peserta didik, utamanya terkait materi rangkaian listrik.
Dengan keberadaan alat yang merupakan hasil inovasi dua mahasiswa ini, dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan konsep rangakaian seri maupun paralel serta hukum ohm.
Capaian ini bahkan sempat menjadi sebuah kejutan bagi mereka. Sebab, dalam proses persiapan dijelaskan kedua mahasiswa tersebut dilakukan dengan cukup singkat, dan bahkan hanya dalam waktu 1 minggu.
"Ini merupakan sebuah kejutan dan kebahagiaan besar bagi kami. Alat peraga yang kami buat membantu siswa memahami materi fisika yang sulit dengan cara yang lebih mudah." ujar Fransiska Collin Maharani Manggil.
Sementara itu, raihan prestasi juga diraih oleh mahasiswa Unikama lainnya. Tim Media Pembelajaran Digital, yang terdiri dari Rika Tri Intan dan Shofiyah Maulida dari Prodi Pendidikan IPA Unikama, berhasil meraih Juara Harapan 1 dalam Lomba Media Pembelajaran.
Dalam kompetisi ini, tim ini memilih untuk mengusung materi fisika "Hukum Kepler" menggunakan aplikasi Canva. Mereka menciptakan sebuah video animasi yang membahas hukum Kepler 1, 2, dan 3, dengan animasi yang interaktif untuk memudahkan pemahaman siswa.
Meskipun persiapan singkat, bahkan kurang dari satu minggu, tim ini tetap saja berhasil menyelesaikan media pembelajaran yang inovatif, sampai akhirnya juga menorehkan hasil yang tak mengecewakan dalam perlombaan.
"Kami sangat bangga dengan prestasi ini, terutama dalam tim Media Pembelajaran Digital. Kami merasa kompetisi nasional ini sangat berharga dan mempunyai nilai yang tinggi untuk mendapatkan pengalaman dan pelajaran." terang Rika Tri Intan
Baca Juga : Polisi Amankan Seminar Nasional dan Kongres AMDIN di UIN SATU Tulungagung
Tak berhenti usia ajang perlombaan ini, inovasi dan kreatifitas dua tim tersebut masih terus dilanjutkan. Kedua tim akan lebih mengutamakan lagi inovasi yang mereka temukan agar semakin memiliki daya guna yang efektif dalam proses pembelajaran.
Selain itu, kedua tim juga berpesan kepada mahasiswa yang ingin mengikuti kompetisi serupa, untuk terus belajar dan meningkatkan literasi serta mengikuti perkembangan media maupun keilmuan terbaru.
Dr Muhammad Nur Hudha MPd, Dosen Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Unikama sekaligus Pembina dari kedua tim tersebut menyampaikan bahwa mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika dan Prodi Pendidikan IPA Unikama patut diacungi jempol atas prestasi yang telah diraihnya.
Prestasi ini menjadi bukti bahwa mahasiswa Unikama memiliki daya saing yang unggul, dimana dapat bersaing dalam kompetensi kancah nasional dengan pemikiran cerdas dna inovatifnya.
Untuk itu, pihaknya mengharapkan, agar prestasi yang diraih tim mahasiswa unikama ini dapat juga memberikan motivasi dan inspirasi kepada para mahasiswa lain untuk juga menorehkan prestasi dalam berbagai bidang.
" Prestasi ini membuktikan bahwa semangat dan dedikasi dalam bidang pendidikan dapat menghasilkan inovasi-inovasi berharga yang tentunya akan mendukung kemajuan Pendidikan Fisika dan Pendidikan IPA di Indonesia." pungkasnya.
