JATIMTIMES - Tim dosen dan mahasiswa Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UM mengadakan pelatihan bisnis dan budidaya tanaman anggrek bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Ngantru, Kabupaten Trenggalek.
Pelatihan ini merupakan salah satu program yang dijalankan untuk memenuhi luaran salah satu kegiatan pengabdian masyarakat yang bersumber dari dana non-APBN UM tahun 2023. Tim pengabdian dipimpin oleh Prof. Markus Diantoro, M.Si., dan didampingi oleh dua anggota aktif yaitu Dr. Nasikhudin, S.Pd., M.Sc., dan Dr. Herlin Pujiarti, M.Si.
Baca Juga : Kembangkan Dillem Wilis Trenggalek, Tim Pengabdian UM Bangun Spot Foto di Area Cafe
Kegiatan ini juga melibatkan dua mahasiswa S1 Fisika yaitu Nando Dyas Arya dan Dean Setyawan. KWT yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga ini dibimbing serta dibina juga oleh dinas lingkungan hidup Kabupaten Trenggalek.
Tanaman anggrek dipilih menjadi salah satu objek yang digunakan pada program ini karena anggrek memiliki daya tarik konsumen dan daya jual yang tinggi. Selain karena bunganya yang indah, perawatan anggrek yang tidak terlalu rumit, sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja yang menanamnya.
Kegiatan pelatihan ini diisi langsung oleh seorang ahli di bidang Anggrek, yaitu Dr. Agus Dharmawan. Beliau bersama tim mengisi acara tentang peluang bisnis anggrek saat ini, cara menanam dan merawat anggrek, serta sedikit tentang penelitian anggrek terkini.
Pemamaparan materi yang disampaikan oleh Dr. Agus Dharmawan dan tim sangat menarik perhatian. Tak jarang beberapa dari anggota KWT ikut mengangkat tangan serta bertanya langsung tentang budidaya anggrek. Pelatihan ini dihadiri oleh kurang lebih 40 peserta.
Peserta tidak hanya darang dari anggota KWT namun juga beberapa dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Trenggalek yang ingin ikut belajar bersama tentang budidaya anggrek.
Para peserta pelatihan berlatih menggunakan bibit anggrek yang disuplai dari Kota Batu. Anggrek-anggrek yang digunakan merupakan anggrek jenis bulan dan dendro yang merupakan hasil persilangan bibit-bibit terbaik.
Baca Juga : MCC Kembali Buka Peluang untuk Mahasiswa di Internship Program Batch 2
Para peserta mengaku senang dengan adanya kegiatan pelatihan seperti ini karena selain mendapatkan wawasan baru melalui pemaparan materi dan praktik langsung, mereka juga dapat membawa bibit-bibit anggrek yang telah mereka gunakan untuk dirawat di rumah mereka masing-masing.
Selain pengadaan pelatihan, selanjutnya pengabdian ini juga melakukan kegiatan ekonomi dimana bibit-bibit yang ditanam ini akan diperjual-belikan. Bibit-bibit ini akan diletakkan di greenhouse dan dikelola langsung bersama KWT dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Trenggalek.
Penulis: Nando Dyas Arya, Mahasiswa Universitas Negeri Malang.
