JATIMTIMES - Desa wisata merupakan sebuah konsep wisata yang saat ini sedang dipromosikan dan menarik perhatian banyak orang. Salah satunya ialah Lembah Dilem Wilis yang merupakan salah satu kawasan Agrowisata sekaligus Agroedukasi yang berada Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa timur.
Beberapa fasilitas telah disediakan untuk menunjang kawasan tersebut, seperti café, air terjun, jembatan cinta, spot foto, taman, camping ground, pengolahan susu, pengolahan kopi, dan pengolahan minyak atsiri.
Baca Juga : Kaesang Bawa Nama Prabowo-Gibran ke Kupang NTT
Hanya saja tidak semua fasilitas dalam keadaan bagus. Jembatan cinta yang merupakan salah satu objek yang cukup menarik perhatian wisatawan ketika berkunjung, kini terlihat sudah usang dan tampak berlumut. Karena alasan inilah, tim dosen dan mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) terjun memberikan kontribusi. Yakni dalam sebuah kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Tim ini terdiri dari beberapa dosen. Mereka adalah Dr. Herlin Pujiarti, Prof. Dr. Markus Diantoro, M.Si dan Dr. Nasikhudin, M.Si.. Para dosen ini dibantu oleh dua mahasiswa yakni Dea Agnestasya Kurnia Ramadhani dan Nanda Nafi’atul Khusna.
Ketua tim pengabdian, Dr. Herlin Pujiarti mengatakan lokasi Agrowisata Dilem Wilis sangat kental dengan nuansa alamnya. Asri dan sejuk serta bertemakan sejarah dengan bangunan dan alat peninggalan Belanda yang masih berdiri kokoh. Ini yang menjadi daya tarik agrowisata Dilem Wilis. Wisata ini bernuansa alam yang asri dan bertemakan sejarah, memberikan kesan unik dan menjadi daya tarik para pengunjung, ujarnya.
Ketua tim menjelaskan, selain fasilitas yang memadai dan unik, keselamatan dan keamanan para wisatawan juga menjadi hal penting dalam dunia wisata. “Inilah yang mendorong kami untuk melakukan rekonstruksi jembatan cinta yang sudah usang serta penambahan spot foto pada area jembatan tersebut” katanya.
Yang dilakukan oleh tim dosen dan mahasiswa ini adalah memperbaiki kayu pijakan jembatan yang sudah lepas dari tempatnya, pembersihan jembatan dari lumut, pemberian warna baru karena warna lama sudah terkelupas, pendirian gapura pada dua sisi jembatan kemudian dilakukan penambahan ornamen/hiasan pada jembatan sebagai spot foto untuk meningkatkan keunikan jembatan cinta.
Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada 21 dan 22 Oktober 2023 lalu. Penggantian kayu pijakan, pembersihan, pemberian warna, dan pendirian gapura pada dua sisi jembatan dilakukan pada hari pertama (21/10) sedangkan pemasangan ornamen/hiasan berupa bunga pada jembatan sebagai spot foto dilakukan di keesokan harinya.
Baca Juga : Datang ke Jember, Pasangan Anies-Cak Imin Cium Aroma Perubahan
Kegiatan ini diawali pembukaan, sambutan dan diakhiri dengan serah terima sarana oleh tim pengabdian kepada pengelola Agrowisata Dilem Wilis. Kami berharap kegiatan ini bisa bermanfaat dan menjadi upaya peningkatan sarana dan fasilitas untuk Agrowisata Dilem Wilis, ucap ketua tim pengabdian.
Atas kiprah tim dosen dan mahasiswa UM yang berhasil membantu meningkatkan fasilitas yang menarik, unik dan aman bagi para pengunjung Agrowisata Dilem Wilis, Agus sebagai salah satu pengelola Agrowisata berterima kasih banyak kepada Tim Pengabdian atas program pengabdian ini.
Untuk menutup kegiatan, dilakukan foto bersama tim pengabdian dengan pengelola agrowisata Dilem Wilis di depan jembatan cinta yang sudah siap dikunjungi kembali oleh para wisatawan.
Penulis: Nanda Nafi’atul Khusus, Mahasiswa Universitas Negeri Malang.
