JATIMTIMES - Jelang akhir 2023, sebanyak 44 desa di Kabupaten Ngawi menerima gelontoran dana tambahan dana desa dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Total anggaran dana yang diterima mencapai Rp 6 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Ngawi Kabul Tunggul Winarno menyebutkan, tambahan dana desa focus untuk kegiatan penanganan kemiskinan ekstrem, stunting, ketahanan pangan dan hewani, serta antisipasi bencana kekeringan seperti sekarang.
Baca Juga : Habib Luthfi Sebut Pilihan Prabowo Gandeng Gibran di Pilpres 2024 Sudah Tepat
"Dimungkinkan dana tambahan tersebut bisa dimanfaatkan untuk perbaikan rumah tidak layak huni bagi warga kurang mampu maupun perbaikan akses jalan guna mendukung upaya ketahanan pangan," terang Kabul usai menggelar rapat koordinasi pengelolaan keuangan desa 2023 bersama sejumlah kepala desa di Notosuman, Rabu (25/10/2023).
Lebih lanjut Kabul menyampaikan, setelah rapat koordinasi ini pihak kecamatan bersama desa harus segera menyusun anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes) perubahan, untuk menampung anggaran tersebut sehingga bisa cepat terealisasi di tengah masyarakat.
Desa yang menerima tambahan dana desa sesuai dengan penilaian kinerja yang dilakukan Kemenkeu RI. Mulai laporan keuangan, progres penyaluran Bantuan Langsung Tunai, Indeks Desa Membangun dan berbagai indikator lainnya.
“Tidak semua desa menerimanya, hanya desa-desa tertentu saja yang menerima tambahan dari Kemenkeu,” ujarnya.
Baca Juga : Sarekat Islam dan Pers sebagai Alat Perjuangan Melawan Belanda
Penambahan dana desa berkaitan dengan kinerja keuangan dan pembangunan desa, tata kelola keuangan dan akuntabilitas keuangan desa dan penghargaan desa dari kementerian negara atau lembaga.
