JATIMTIMES - Kepanikan terjadi di SD Islam Terpadu Nurul Anshar Situbondo lantaran panel listrik tiba-tiba terbakar.
Kebakaran panel listrik tersebut pertama diketahui Anas Firman Zainullah (21) yang merupakan petugas sekuriti di sekolah tersebut, Selasa (24/10/2023).
Baca Juga : UIN Malang Gelar Workshop Uji Publik Sistem Pendidikan NU
Menurut Anas, kejadian berawal dari padamnya listrik salah satu kelas sehingga dia memutuskan memeriksa panel listrik. Namun dia terkejut saat membuka panel, asap tebal keluar disusul api yang menyala.
"Saya langsung hubungi salah satu guru karena panik. Semua siswa juga panik berlarian keluar dipandu guru. Dan ada yang menghubungi damkar," ujarnya.
Karena kejadian tersebut, semua siswa dipulangkan lebih awal dan dikawal untuk menjauh dari lokasi kejadian guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan
Mendapatkan laporan kebakaran, 2 unit mobil damkar Situbondo bergegas ke lokasi. Mengetahui yang terbakar panel listrik, petugas famkar bergegas mencari pasir untuk memadamkan kobaran api.
"Karena yang terbakar merupakan sumber listrik, maka kami menggunakan pasir yang sebelumya dibasahi kemudian dilempar ke sumber api. Jika disemprot menggunakan air, akan berbahaya untuk petugas dan orang di sekitar lokasi," ungkap Agus Prayogo selaku kepala UPT Pemadam Kebakaran Kabupaten Situbondo.
Baca Juga : Inisiator Perda Pesantren, Nurochman Dianugerahi Duta Santri Kota Batu, Ini yang Bakal Dilakukan
Lebih lanjut Agus mengatakan setelah api dipadamkan menggunakan pasir, petugas damkar menggunakan tabung alat pemadaman kebakaran ringan (APAR) untuk memastikan api benar-benar mati. "Saat dipadamkan, arus listrik masih menyala sehingga kita pastikan dulu api padam. Kemudian menunggu petugas PLN memutus aliran listrik, baru kami melakukan pembasahan," imbuh Agus.
Agus mengimbau kepada masyarakat untuk waspada potensi kebakaran. Pastikan semua aliran listrik dan sumber api dimatikan secara benar sebelum keluar atau meninggalkan rumah.
"Tidak ada korban luka maupun korban jiwa dalam kebakaran panel listrik tersebut. Hanya, kejadian tersebut sempat membuat panik semua guru dan murid di lokasi tersebut," pungkasnya.
