JATIMTIMES - Pemerintah Kota Kediri terus menggencarkan program pelatihan sebagai upaya menciptakan wirausaha baru yang sukses dan berkualitas. Melalui Dinas Koperasi dan UMTK diselenggarakan pelatihan literasi keuangan di Klinik UMKM, Selasa (17/10/23).
Kegiatan pelatihan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) ini diikuti diikuti 25 peserta yang telah terjaring melalui pendaftaran online.
Baca Juga : Penutupan TikTok Shop Belum Berdampak pada UMKM di Malang, Diskopindag: Jumlahnya Bertambah
Kepala Dinas Koperasi dan UMTK Kota Kediri, Bambang Priyambodo mengatakan melalui pelatihan ini para peserta diharapkan memiliki kesiapan dan strategi yang tepat dalam meningkatkan kualitas. Selain itu juga melakukan adaptasi, memperkaya inovasi, mampu membaca tren dan mengelola keuangan dengan baik dan tepat. Ditambah pula di era digitalisasi saat ini banyak penawaran permodalan untuk UMKM dari berbagai lembaga keuangan yang belum tentu memiliki legalitas.
“Oleh karena itu perlunya kemampuan wawasan dan ketelitian dari calon dan pelaku UMKM dalam literasi keuangan agar tidak mudah terjerumus dengan lembaga keuangan yang tidak jelas yang menawarkan jasa pinjaman rendah namun dengan risiko yang sangat tinggi,” terangnya.
Pada pelatihan ini Dinkop UMTK bekerja sama dengan OJK serta lembaga pelatihan dan konsultan yang kompatebel pada pengembangan UMKM. Selama tiga hari para peserta akan mengikuti pelatihan hingga Kamis (19/10) dan akan mengikuti uji kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
“BNSP merupakan lembaga yang memiliki kewenangan untuk memberikan sertifikat kepada semua profesi supaya memiliki kelegalan dalam profesinya. Jadi kompetensi kita sebagai pelaku usaha tidak diragukan lagi karena sudah memiliki sertifikat keahlian,” paparnya.
Dalam beberapa bulan ke depan setelah pelaksanaan pelatihan ini, Dinkop UMTK akan menggelar FGD untuk peserta pelatihan sekaligus monitoring evaluasi perkembangan usaha khususnya keuangan UMKM.
Baca Juga : Wali Kota Kediri Ingatkan Selalu Jalin Kolaborasi Untuk Persiapkan Indonesia Emas 2045
“Semoga pelatihan seperti ini bisa berkelanjutan, kuotanya semakin besar sehingga bisa memfasilitasi semua kebutuhan masyarakat, khususnya pelaku UMKM kita,” harapnya.
Di kesempatan yang sama, Wiwin Budiati salah satu peserta asal Ngadirejo mengatakan alasannya mengikuti pelatihan. Perempuan yang sudah merintis usaha di bidang kuliner sejak lima tahun terakhir itu mengaku belum bisa mengatur keuangan baik dalam keseharian maupun untuk usahanya. Dengan mengikuti pelatihan, Ia ingin mendapat peningkatan pemahaman terkait pengelolaan keuangan.
“Dengan adanya pelatihan harapannya bisa lebih mudah mengatur keuangan. Semoga ilmu yang saya dapat bisa saya terapkan sehingga usaha yang sudah saya rintis bisa semakin berkembang maju dan sukses,” pungkasnya.