JATIMTIMES - Belakangan ini marak terjadi kasus penipuan dengan modus baru, yakni paket hilang saat melalui proses pengiriman. Salah satunya dialami oleh akun X (Twitter) @irsyrmdhn atau Irsyad R.
Dalam narasi yang dibagikan, Irsyad mengaku didatangi kurir grab yang meminta retur laptop dengan alasan salah garansi. "Jadi kemarin saya beli laptop Asus di Collins Tokped pengiriman via sameday grab," tulisnya.
"Hari ini jam 09.30 bokap telpon katanya ada grab ke rumah minta retur laptop. Enggak lama dari pihak penipu chat dan telpon. Saya kebetulan di kantor," imbuh tulisannya.
Menurut keterangan Irsyad, laptop yang dibelinya diklaim salah garansi oleh penipu. Sehingga penipu yang berpura-pura menjadi pihak toko minta diretur atau dikembalikan. "Kalo enggak nanti jika ada kerusakan mereka ga tanggungjawab. Curiga dong," kata dia.
Irsyad pun mengaku curiga, bagaimana bisa laptop salah garansi. Kata dia, penipu juga tidak mau bertukar pesan lewat e-commerce, sebab admin toko dan gudang diklaim berbeda.
"Terus kurir grab juga nelpon saya, saya bilang tunggu aja saya masih debat sama si penipu. Saya gatau kurir grab ini oknum atau bukan," katanya.
"Mereka maksa banget deh minta retur dan ngancem. Pararel saya chat official toko di tokped. Intinya mereka bilang itu penipuan dan mereka juga bilang garansi saya aman," sambungnya.
Setelah mengirim pesan ke official store tempatnya membeli laptop, akhirnya Irsyad meminta kurir grab balik tanpa membawa laptop yang sudah dibelinya. "Akhirnya saya gamau, dan grabnya saya suruh balik lagi (gatau sama pihak penipu dicancel atau enggak) atau memang mereka kerjasama saya gatau," jelas dia.
"Saya herannya mereka bisa tau alamat rumah gue dan nomor hp gue, bahaya banget," sambung dia.
Setelah selesai kejadian itu, Irsyad mengaku membuka get contact nomor yang menghubunginya di WhatsApp. Dan ternyata benar nomor terserbut adalah penipu.
"So hati-hati modus penipuan makin lama makin aneh dan ngeri ngeri banget. Dan jadinya agak trauma beli laptop online," pungkas Irsyad.
Baca Juga : Kejagung Tangkap Sadikin Rusli, Tersangka Baru Kasus BTS Kominfo
Selain modus penipuan yang dialami Irsyad, akun X @Lenny_diary juga menyebut ada beberapa modus penipuan serupa. Di mana driver atau kurir menghentikan orderan dan mencuri data pelanggan.
"Ada juga caranya driver cancel order buat curi data pelanggan. Nanti driver yang pertama akan pura-pura jadi owner toko terus ngambil barang dengan chat via WA minta paket dibalikin," kata Lenny.
"Balik lagi, jangan mau! Brief keluarga juga jangan kasih. Pokoknya hanya chat via e-commerce aja," sambungnya.
Selain itu, bisa juga ada pesan pura-pura jadi kurir. Pesannya ngirim APK yang kalo didownload bisa nyedot rekening pelanggan. Jadi pastikan kalau memang ada gambar dan downloadnya cuma yang JPG/PNG aja.
Tak hanya itu, modus penipuan bisa berupa barang hilang saat dikirim. Untungnya pengirim pakai asuransi via e-commerce, jadi aman banget semuanya diganti. "Dari sini keliatan banget kalau kirim paket penting banget harus pakai asuransi apalagi untuk harga paket yang gak murah," katanya.
"Biar lebih aman, tambahin asuransi di pengiriman. Apalagi kalau harga barangnya mahal. Karena basicnya ekspedisi cuma bisa ganti 10x lipat kayak yang dibahas di sini," sambung Lenny.