JATIMTIMES - Chief Operating Officer (COO) Miss Universe Indonesia Andaria Sarah Dewia atau Sarah membantah melakukan pelecehan terhadap finalis Miss Universe Indonesia. Dia mengklaim proses body checking dan pemotretan tanpa busana sudah mendapat izin dari para finalis.
"Pada saat pengambilan foto, klien kami sudah izin kepada peserta yang memiliki tato atau bekas luka, jadi bukan dipaksa atau diintimidasi," kata kuasa hukum Sarah, David Pohan, kepada wartawan, Kamis (12/10/2023).
Baca Juga : Bupati Kediri Targetkan PTSL Tuntas dalam Dua Tahun
Lebih lanjut David mengatakan body checking dilakukan untuk menyesuaikan gaun yang akan dikenakan para finalis. Selain itu, body checking juga untuk melihat bekas luka ataupun tato pada tubuh para finalis.
"Body check yang klien kami lakukan itu adalah quick body check for fitting gown, yang mana hanya memeriksa melihat secara visual, tidak menyentuh, tidak memegang. Jadi hanya melihat secara visual bagian mana yang terdapat bekas luka. Jadi klien kami itu hanya memfoto secara zoom-in secara dekat, tidak bugil, tidak telanjang," kata dia.
"Jadi klien kami ketika mengambil foto dia tujukan kepada peserta yang memiliki tato itu apakah sudah cukup dan sesuai, jadi tidak ada yang namanya foto telanjang atau bugil," imbuhnya.
Tak berhenti disitu saja, David juga membantah kliennya merendahkan harkat dam martabat para finalis. Dia mengklaim kliennya justru mendukung para finalis Miss Universe Indonesia tersebut.
"Klien kami memberikan support, bukan mengintimidasi, bukan menjatuhkan mental, bukan merendahkan harkat martabat kepada para peserta. Jadi nggak ada yang dilaporkan dan diduga oleh yang mengaku katanya korban, jadi itu tidak ada sama sekali," jelasnya.
Sementara pada kesempatan yang sama, Sarah turut angkat bicara soal kasus tersebut.
Ia mengaku terpukul dengan adanya kasus tersebut.
"Saya cukup sangat merasa terpukul di sini, dengan semua pemberitaan dengan semua yang ada di media, podcast. Saya diam karena saya shock," kata Sarah.
Sarah menegaskan tidak pernah merendahkan harkat dan martabat finalis Miss Universe saat proses body checking. Dia juga tidak ada niat untuk melakukan body shaming dan melecehkan para finalis.
"Saya berani bersumpah, itu (tuduhan) tidak ada. Saya yakin the truth will reveal, semuanya akan terbukti, saya tidak melakukan, merendahkan harga diri martabat orang lain atau body shaming. I mean, come on, saya bukan orang yang body shaming dan saya tidak ada niat untuk melecehkan," kata dia.
Sebelumnya, Sarah telah ditetapkan sebagai tersangka. Polisi menyebut Sarah terlibat langsung dalam dugaan tindak pidana.
"Yang bersangkutan ini yang memang perbuatannya sangat jelas terjadi, dia kapasitasnya sebagai COO. Dan juga memang yang melakukan secara langsung dan memenuhi alat bukti terhadap delik pidana yang disangkakan," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (5/10/2023).
Baca Juga : RMT Ario Suryo, Gubernur Pertama Jatim yang Berakhir Tragis di Tangan PKI
Hengki mengatakan tersangka S diketahui memerintah para finalis membuka baju dan terlibat dalam sesi pemotretan tanpa busana. Tersangka S juga melontarkan hinaan yang merendahkan martabat para finalis saat body checking dilakukan.
"Fakta yang kita peroleh di sana dia secara langsung melakukan tindakan berupa memerintahkan membuka baju kemudian pada hal-hal yang tidak diterima oleh korban," kata dia.
"Artinya, kemudian meminta pada hal-hal yang sifatnya seperti penghinaan, secara merendahkan martabat dari pada korban, tapi nanti jangan secara langsung nanti kita berikutnya," imbuhnya.
Body Checking Disaksikan 3 Pria
Polisi mengungkap momen finalis Miss Universe Indonesia 2023 melakukan body checking dan difoto tanpa busana. Polisi menyebut hal tersebut dilakukan bukan oleh ahli, melainkan orang yang tidak berkapasitas.
"Tempatnya juga sedikit terbuka, kemudian juga para korban ini merasa dipaksa untuk melepas bajunya kemudian difoto dan sebagainya. Bukan oleh ahli medis, melainkan orang-orang yang berkapasitas," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Jumat (11/8).
Selain itu, lanjut Hengki, proses tersebut disaksikan 3 pria dan saksi lainnya yang ada di lokasi.
"Menurut keterangan pelapor di sana ada 3 orang laki-laki, kemudian juga ada satu orang wanita sekitar beberapa saksi yang lain," ujarnya.
Direktur Miss Universe Indonesia, Poppy Capella, buka suara terkait skandal finalis difoto dalam keadaan telanjang. Poppy mengaku pihaknya menerima setiap kritik masyarakat.
"Dalam dunia kontes yang dinamis, suara bergema dari segala arah. Setiap komentar, setiap umpan balik, baik yang dibalut pujian maupun ditaburi kritik, sangat vital dalam memahat narasi Miss Universe," kata Poppy Capella dilihat dari akun Instagram pribadinya, dikutip dari Wolipop, Senin (7/8).
"Saya ingin mengucapkan terimakasih yang tulus kepada semua orang yang telah meluangkan waktu sejenak untuk berbagi pandangan, perasaan dan perspektif dengan kami. Komentar kalian bukan sekadar kata-kata, kalian adalah kekuatan yang kuat serta mendorong tekad dan semangat kami," imbuhnya.