JATIMTIMES - Kampanye gerakan kemerdekaan pers terus digulirkan Dewan Pers. Kampanye itu digulirkan melalui kegiatan Dewan Pers Sambang Kampus. Kali ini, Dewan Pers mendatangi kampus Brawijaya di Kota Malang, Kamis 12 Oktober 2023.
Kedatangan Dewan Pers merupakan rangkaian dari safari ke kampus-kampus yang ada di Indonesia sejak tahun lalu. Tema yang diankat adalah "Kemerdekaan Pers, Jurnalisme Warga, dan Peran Media Sosial". Kegiatan ini dihadiri oleh para pimpinan, dosen, mahasiswa ilmu komunikasi, serta pers mahasiswa yang ada di FISIP dan UB.
Baca Juga : Dikukuhkan Jadi Guru Besar, Prof Like Orasi Ilmiah UIN Maliki Malang Menuju World Class University
Asmono Wikan, Anggota Dewan Pers menyatakan bahwa tujuan dari sambang kampus ini yaitu untuk menyadarkan mahasiswa untuk kembali ke media arus utama. "Teman-teman anak muda hari ini mulai lagi tidak mengkonsumsi media arus utama. Walau kami tau cara mengkonsumsinya berbeda yaitu menggunakan media sosial"
Ninik Rahayu selaku ketua Dewan Pers turut hadir dan mengingatkan pentingnya pers bagi keberlangsungan demokrasi di Indonesia. "Pers penting bagi demokrasi terlebih setelah pemilu tahun 1998, pers kita ini merupakan bagian filosofis dari kebebasan individu setiap warga negara yang tidak bisa diambil oleh siapapun termasuk oligarki" tegas Ninik.
Ia mengingatkan bahwa dimulai dari kebebasan tersebut dapat menjadi dasar untuk menghadirkan perubahan-perubahan yang signifikan terhadap kebijakan-kebijakan pers itu sendiri.
Menurut Ninik, pers harus menjalankan fungsinya secara benar. "Memberikan hiburan yang tidak memporak-porandakan martabat kita sebagai manusia. Dia itu nilai intrinsik, manusia itu tidak bisa dipermalukan hakikat dirinya" ujar Ninik.
Ninik menegaskan pers harus mengembalikan kembali martabatnya sebagai manusia. Pertanyaannya apakah pers sudah menjalankan itu. "Apakah pers sudah memfungsikan itu dalam memberikan hiburan tidak merendahkan martabat orang? Misalnya suatu entitas yang bisa didiskriminasi, diperlakukan secara tidak adil di ruang siber" ujar Ninik
Baca Juga : Pakar Universitas Brawijaya dan Luar Negeri Kupas Kualitas Air Sungai Brantas
Hal penting yang perlu untuk direnungkan lebih dalam adalah adanya artificial intelligence. "Apakah kehadiran artificial intelligence, ChatGPT, dan lain-lain mampu mempengaruhi kebebasan pers kita? Hal ini penting untuk kita diskusikan. Dengan segala tantangan yang kita hadapi, medium digital tidak bisa kita hindari, percepatan pemberitaan yang diharapkan masyarakat" tegasnya.
Rektor UB Prof Widodo berkomitmen untuk meningkatkan riset-riset yang mendukung bidang pers. "Itu menjadi PR kita juga, yang kedua adalah bagaimana kampus dapat memberikan rekognisi kepada insan pers, itu menjadi penting. Dan mungkin juga kalau diperlukan adalah pendidikan formal maupun informal"