JATIMTIMES - Event Jember Teacher Fest 2023 yang agendanya akan digelar selama tiga hari, yakni 17-19 Oktober 2023 menyisakan masalah dan menimbulkan kegelisahan paara guru.
Salah satu guru yang enggan disebut namanya menyatakan, bahwa dalam event tersebut, guru-guru seperti 'dipaksa' untuk mengikuti kegiatan dengan mengeluarkan biaya pendaftaran secara mandiri. Nominalnya sebesar Rp. 200 ribu per peserta. Hal ini yang akhirnya menimbulkan kegelisahan para guru di Jember.
Baca Juga : BKN Memperpanjang Masa Pendaftaran CPNS-PPPK hingga 11 OktoberĀ
"Guru diwajibkan ikut dengan biaya mandiri. Membayar Rp. 200 ribu.Kami hanya GTT, apalagi acaranya daring, masak harus membayar sebesar itu. Ini yang membuat kami resah," ujar salah satu guru SD di Jenggawah.
Kewajiban guru untuk ikut dalam Jember Teacher Fest 2023 ini juga beredar melalui pesan berantai di sejumlah WAG (Whatsapp Group). Di mana, dalam pesan berantai tersebut, para guru diminta untuk menyukseskan acara tersebut dengan membayar biaya kontibusi yang ditransfer ke rekening yang sudah ditentukan. Bukti transfernya dikirim ke masing-masing kepala sekolah.
"Tolong kerjasamanya bapak/ibu untuk menginfokan kepada KS dan guru di wilayah panjenengan semua tentang kegiatan Jember Teacher Festival karena kegiatan tersebut penting dan dapat atensi dari pimpinan. Tolong segera dikoordinasikan per kecamatan. Saya minta laporan progress per kecamatan, terimakasih, " bunyi pesannya.
NN salah satu guru SD di wilayah selatan Jember mengatakan, info adanya uang partisipasi membuat para guru kaget dan menjadi kasak kusuk di grup sekolah. "Banyak yang kaget kok tiba-tiba disuruh bayar, ini mendadak. Padahal waktu rapat sosialisasi sebelumnya tidak ada bicara uang," ucapnya.
NN menuturkan, untuk mengikuti Jember Teacher Fest ini, para Guru diharuskan mendaftarkan diri melalui link yang disediakan penyelenggara https://linkr.bio/daftar.jember.teacher.fest .
Sampai di sini NN menganggap masih normal hingga tersiar info adanya uang partisipasi setiap guru. "Banyak yang sudah mendaftar, bisa dilihat di grup telegram Jember Teacher Fest ada 1500-an guru yang sudah masuk. Saya sendiri langsung keluar dari telegram pas tahu disuruh bayar. Ya kayak dijebak rasanya. Bisa dihitung sendiri Rp 300 juta yang dikumpulkan kalau ribuan guru itu semua bayar," jelas NN.
NN pesimis acara ini akan sukses. Alasannya selain berbayar, acaranya sendiri digelar hanya via zoom selama 3 hari. Setelah guru melakukan pembayaran akan diberi tiket/ID zoom untuk masuk ke acara. Bahkan, yang tidak masuk akal menurutnya adalah jam acara yang dimulai pukul 08.00 - 17.00 WIB.
"Aneh ya masa cuma zoom 3 hari disuruh bayar Rp 200 ribu. Gratis saja belum tentu banyak yang mau, apalagi bayar. Terus jam acaranya kan terbentur waktu mengajar mulai pagi sampai sore. Kami kan guru masa 3 hari mantengin zoom tidak ngajar anak-anak," tandasnya.
Bupati Jember Hendy Siswanto sendiri dalam video instagramnya menyampaikan, Jember Teacher Fest bertujuan untuk meningkatkan mutu dan kapasitas guru agar lebih berkualitas, dan harus mengikuti perkembangan zaman.
"Saya Bupati Jember mengajak seluruh guru di Kabupaten Jember untuk mengikuti kegiatan Jember Teacher Fest 2023 yang tentunya berguna untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas guru sehingga menjadikan guru yang hebat, milenial dan berprestasi. Wes Wayahe Guru Jember Keren," ujar Hendy dalam video yang diterima media ini.
Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Jember Jadi Mulyono, saat ditemui di kantornya pada Selasa (10/10/2023) menyatakan, kegiatan tersebut Dinas Pendidikan hanya sebatas melakukan koordinasi saja. Sebab pelaksana dari kegiatan tersebut dilakukan oleh pihak ketiga, yakni Indonesia Inspiring Teacher yang bekerjasama dengan salah satu TV Nasional, yakni TV One.
Baca Juga : Nekat Putar Balik, Pengemudi Mobil Xenia Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Singosari
"Monggo minta informasinya ke penyelenggaranya mas, Indonesia Inspiring Teacher pelaksana, kami hanya mengkoordinir saja. Sama halnya dengan kegiatan JFC yang melibatkan pelajar, kami hanya mengkoordinir," ujar Hadi Mulyono.
Ketika ditanya mengenai keresahan dari para guru, terutama dalam kewajiban untuk ikut dalam kegiatan tersebut menyatakan, bahwa tidak ada kewajiban para guru untuk ikut. Namun meningkatkan kapasitas dan mutu dengan sertifikasi merupakan kewajiban bagi semua guru. Di event Jember Teacher Feat ini nanti, guru akan mendapatkan sertifikasi dan tentunya ilmu untuk mengembangkan kapasitasnya sebagai guru. Terlebih bagi guru yang statusnya PNS dan P3K.
Terlebih narasumber yang akan mengisi acara tersebut pemateri berskala nasional, seperti Seto Mulyadi selaku Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Ir. Djarot, M.Pd selaku penulis dan motivator, serta Husayn Muhyideen Ali selaku Wakil Direktur School of Human dan Co-Founder Pabrik Guru.
"Nanti juga menggunakan jaringan satelit. Karena dari pihak TV One akan hadir ke Jember guna melancarkan acara zoom meeting," terangnya.
Sementara Ketua PGRI Jember Supriyono menyikapi keluhan guru terkait event Jember Teacher Fast. Ia menyatakan, pihaknya tidak pernah dilibatkan atau diajak berbicara mengenai event tersebut, sehingga dirinya sama sekali tidak mengetahui teknis dan acaranya seperti apa.
"Yang jelas, kami PGRI tidak pernah diajak bicara terkait event tersebut. Secara pribadi, saya sangat mendukung kegiatan tersebut karena untuk menambah wawasan teman-teman guru, sehingga secara tidak langsung bisa meningkatkan mutu dan kapasitas guru di Jember," jelas Supriyono.
Namun mengenai biaya yang dibebankan kepada guru sebesar Rp. 200 ribu, pihaknya sangat menyayangkan. Mengingat kegiatan tersebut digelar dengan metode zoom meeting, dan diikuti ribuan guru di Jember.
"Jumlah guru secara keseluruhan, mulai dari TK hingga SMP jumlahnya mencapai 15 ribuan. Kalau semua ikut dengan membayar Rp 200 ribu, makan akan terkumpul dana 3 miliaran. Sebuah angka yang cukup fantastis. Bisa dihitung, yang ikut 5000 guru saja, bisa terkumpul dana Rp 1 miliar," pungkaa Supriyono.