JATIMTIMES - Lurah Oro-Oro Dowo Anang Setiawan merekomendasikan agar Jembatan Pelor ditutup untuk sementara waktu. Hal itu lantaran terdapat keretakan di tembok salah satu ujung jembatan yang menjadi akses penting warga Kota Malang tersebut.
Retakan tersebut tepatnya ada di bagian jembatan yang berada di wilayah RT 4 RW 6 Kelurahan Oro-Oro Dowo. Jembatan itu menjadi penghubung menuju RT 1 RW 4 Kelurahan Samaan.
Baca Juga : Jembatan Pelor Kota Malang Retak, Bikin Pengendara Motor Deg-deg Ser!
Anang mengatakan, rekomendasi itu juga telah berdasarkan asesmen yang ia lakukan bersama jajarannya. Tujuannya, setidaknya untuk memastikan keamanan pengendara maupun warga yang biasa melintas di jembatan itu.
"Kami sudah melaporkan hal ini ke pihak Kecamatan Klojen. Untuk langkah-langkah berikutnya, kami harapkan teman-teman dari DPUPRPKP (Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman) Kota Malang untuk dapat memastikan langsung ke titik lokasi," ujar Anang, Kamis (28/9/2023).
Dari hasil asesmen yang ia lakukan bersama tim, ada beberapa hasil yang didapat. Jika dilihat, keretakan tersebut setinggi 60 sentimeter dan lebar sekitar 20 sentimeter. Selain itu keretakan juga ada di bagian aspal.
"Sedangkan pada bagian aspal jalan jembatannya, mengalami keretakan dengan lebar 30 sentimeter dan panjang 200 sentimeter," jelas Anang.
Selain itu, asesmen juga ia lakukan di bagian bawah jembatan. Hasilnya, didapati ada bagian pondasi yang rengkah karena ditumbuhi tanaman liar. Dengan lebar 200 centimeter dan tinggi 1 centimeter.
Temuan selanjutnya yakni adanya pondasi pertemuan rangka baja dengan beton mengalami keretakan selebar 200 sentimeter. Bahkan besi cor di ujung pondasi juga sampai terlihat.
Baca Juga : Persebaya Donasi Rp 100 Juta, Rumah Sedekah NU: Kita Salurkan ke 135 Keluarga Korban Kanjuruhan
"Ketiga, besi cor pada ujung pondasi sudah terlihat akibat kerusakan pada struktur fisik bangunan, dengan lebar 20 sentimeter dan tinggi 30 sentimeter," imbuh Anang.
Sementara itu, Ketua RT 1 RW 4 Kelurahan Samaan Kecamatan Klojen, Muhammad Arief Kustiawan berharap agar keretakan itu bisa segera ditindaklanjuti oleh Pemkot Malang. Mengingat keberadaan jembatan itu cukup vital.
Menurutnya, selain dilalui warga sekitar, jembatan itu banyak dilalui pengendara sebagai jalur alternatif. Sebab dua wilayah yang terhubung di jembatan itu termasuk berada di tengah perkotaan.
"Banyak yang lewat sini. Misalnya kalau mau ke daerah kampus kan juga lebih dekat lewat sini," ujar Arief.