JATIMTIMES - Masyarakat kian membiasakan diri memilah dan mengolah sampah dampak penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Desa Tlekung.
Salah satunya yang dilakukan warga Dusun Kliren, Desa Bulukerto. Warga di dusun ini membuat tungku pembakaran atau incenerator hasil dari swadaya masyarakat. Dari hasil swadaya itu digunakan untuk memilah sampah dan pembenahan atap TPS3R (Tempat penglolaan sampah Reuse, reduse recycle). yang rusak.
Baca Juga : Tungku Masak Diduga Picu Kebakaran, Kerugian Puluhan Juta
Upaya warga Kliren inipun menarik perhatian Pj. Wali Kota Batu Aries Agung Paewai untuk melihatnya. “Saya mendengar dari Pak Kades, di TPS 3R ini akan diusahakan bisa membakar sampah dengan suhu sempurna berkisar 500 sampai 600 derajat celcius sehingga bisa meminimalkan asap yang keluar,” ungkap Aries.
Hal tersebut diketahuinya saat melakukan peninjauan rutin yang dilakukkannya setiap hari tanpa mengenal hari libur. Seperti kunjungannya di ke TPS 3R di Kelurahan Sisir dan TPS 3R di Dusun Kliran Desa Bulukerto.
Aries berpesan kepada perangkat desa untuk melihat pengelolaan sampah di TPS 3R Dusun Durek, Desa Giripurno. Di sana warganya membuang sampah yang sudah dipilah langsung ke TPS 3R tanpa ada petugas yang mengambil di rumah masing-masing.
“Dengan seperti sehingga meminimalkan petugas di TPS 3R,” imbuh Aries.
Menurut Aries, dari peninjauan rutin ke desa-desa hingga tempat wisata, hasilnya sekitar 60 persen warga di Kota Batu telah melakukan pengolahan sampah secara mandiri. Namun masih saja didapati masyarakat yang masih membuang sampah sembarang.
“Sekitar 60 persen masyarakat sudah merubah pola hidupnya untuk mengelola sampah,” imbuh Aries.
Hingga saat ini, masyarakat terus berupaya untuk menghadirkan TPS ditingkat RW/Dusun/Desa/kelurahan. Hal ini dilakukan mengingat TPA tak lagi menerima sampah.
Diketahui penutupan TPA sudah dilakukan sejak 30 Agustus 2023 lalu. Ditutupnya TPA ini karena bau sampah yang menganggu warga sekitar TPA selama bertahun-tahun.