JATIMTIMES – Universitas Islam Malang (Unisma) resmi memulai kegiatan Halaqoh Diniyah sebagai inovasi unik dalam rangka penyambutan mahasiswa baru. Inisiatif ini membedakan Unisma dari perguruan tinggi lainnya.
Halaqoh Diniyah Unisma menghadirkan langkah adaptasi yang mendalam bagi mahasiswa baru dengan beragam latar belakang keluarga dan pendidikan. Termasuk yang berasal dari pesantren, madrasah aliyah, sekolah umum, hingga sekolah non-Muslim.
Baca Juga : Harlah ke 94 LP Ma'arif, Guru Inspiratif Diberi Penghargaan
Wakil Rektor III Unisma Dr. Ir. H. Badat Muwakhid, M.P dalam sambutannya mengungkapkan, Halaqoh Diniyah merupakan satu kegiatan penyambutan mahasiswa baru khas Unisma.
"Saya kira tidak atau belum ada perguruan tinggi lain yang menyelenggarakan penyambutan mahasiswa baru setelah Oshika maba, dilanjutkan halaqoh diniyah seperti ini," ucapnya.
Badat menjelaskan kegiatan Halaqoh Diniyah ini bertujuan mendidik para mahasiswa baru untuk memiliki perilaku akhlak karimah yang selaras dengan ajaran Islam. Standarisasi perilaku minimal seorang muslim yang baik menjadi fokus utama dalam proses ini.
Mahasiswa baru akan mendapatkan bimbingan, briefing, dan pendampingan komprehensif yang akan membantu mereka dalam mengembangkan perilaku Islami dalam berbagai aspek, termasuk etika belajar, pergaulan, komunikasi, dan spiritualitas.
Halaqoh Diniyah yang digelar akan mencakup beberapa komponen penting. Selain menghafal doa-doa sehari-hari, mahasiswa baru juga diharapkan minimal menguasai sepuluh surat pendek dari Al-Quran. Kegiatan ini juga mencakup tes kemampuan membaca Al-Quran dan tes pelaksanaan sholat yang baik.
Melalui inisiatif ini, Badat menyatakan Unisma berkomitmen untuk mencetak sarjana yang tidak hanya berprestasi dalam aspek akademik, tetapi juga memiliki akhlak yang Islami dan memahami nilai-nilai Islam.
Baca Juga : UIN Malang Menjadi Top PTKIN Nomor Satu Penerima Mahasiswa Asing Terbanyak
Badat menambahkan, Unisma ingin memberikan dukungan bagi mahasiswa dengan latar belakang yang berbeda-beda, menciptakan lingkungan yang inklusif, dan mempersiapkan mereka untuk berperan sebagai pribadi yang lebih baik dalam masyarakat.
Rektor Unisma Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si juga menerangkan halaqoh diniyah yang diselenggarakan menjadi starting point dalam pengembangan kehidupan keagamaan, membangun habit keagamaan, menciptakan budaya cinta al-qur’an dan salawat serta ilmu pengetahuan juga pengembangan keagamaan bagi mahasiswa lingkungan Unisma termasuk civitas academica.
Halaqoh Diniyah kali ini juga mendatangkan salah satu tokoh ulama dari Nahdlatul Ulama (NU), yakni KH Ahmad Muwafiq atau yang biasa disapa Gus Muwafiq. Beliau membawakan Stadium general yang bertema 'Meneguhkan Islam Rahmatan Lil Alamin di Perguruan Tinggi Menuju Generasi Emas'