JATIMTIMES - Resepsi Puncak Harlah LP Ma'arif Jawa Timur bakal berlangsung di Universitas Islam Malang (Unisma) (22-23/9/2023). Tema besa yang diusung adalah "Pantang Menyerah Untuk Indonesia Berkualitas".
Tema yang diambil tentunya menjadi sebuah motivasi dalam mengembangkan Ma'arif agar tak dipandang disebelah mata, terlebih pada era disrupsi saat ini. Di tengah berbagai problem pendidikan maupun seiring perkembangan teknologi dan digitalisasi yang semakin masif, LP Ma'arif Jawa Timur terus melangkah maju melakukan langkah-langkah strategis.
Baca Juga : Pemkab Blitar Buka Rekrutmen PPPK, Jumlah Formasi Berkurang
Berbagai kelemahan, seperti halnya sarana prasarana yang ada, rendahnya kualitas SDM guru, rendahnya kualitas kesejahteraan guru serta rendahnya prestasi siswa hingga pemerataan pendidikan yang tak optimal telah ditabulasi, untuk dicari sebuah solusi kongkret dalam upaya kemajuan pendidikan, khususnya di Ma'arif.
"Alhamdulillah diera ini bisa berupaya. Berbagai kelemahan kita bisa tabulasi, kita analisis dan bersama para pengurus, berupaya mencari sebuah solusi untuk memajukan Ma'arif. Kami betul-betul tidak pantang menyerah agar tidak tertinggal pada berbagai sektor," ungkap Ketua Panitia Peringatan Harlah Ma'arif ke 94 Jawa Timur, Muhammad Zamroni.
Kualitas guru di Ma'arif ini juga terus diupayakan oleh pengurus era ini. Berbagai upaya dilakukan mendorong peningkatan pengetahuan maupun kualitas para guru. Dan hasilnya, selama lima tahun ini, terjadi peningkatan yang cukup signifikan dan memunculkan banyak guru inspiratif.
Untuk itulah, dari sini perlu diberikan apresiasi atau penghargaan agar semakin memotivasi para guru, khususnya dilingkungan Ma'arif Jawa Timur. Para guru inspiratif tersebut nantinya akan diundang pada puncak resepsi untuk diberikan penghargaan.
"Sehingga, pada momen harlah ini ada awarding atau penghargaan para guru inspiratif. Di sini sekaligus menyampaikan bahwa Ma'arif yang dulu dipandang terbelakang, kelompok sarungan hari ini guru-guru sudah mampu menyesuaikan perkembangan zaman dan mampu menginspirasi dilingkungan Ma'arif dan diluar Ma'arif," ungkapnya.
Dalam penyeleksian guru inspiratif tersebut, cukuplah ketat dan melibatkan berbagai pihak. Dari 42 cabang se Jatim, ada puluhan guru yang masuk dalam nominasi penilaian, dan kemudian mengerucut menjadi 3 orang yang akan mendapatkan penghargaan.
"Nantinya akan ada 5 guru yang akan diundang, namun hanya 3 yang diberikan penghargaan dan 2 orang juga akan diberikan medali karena rekornya bagus," tuturnya.
Terkait rendahnya kesejahteraan guru, memang menjadi slaah sagu problem. Meski begitu, Ma'arif Jawa Timur terus berupaya membuat program-program strategis dalam upaya mendongkrak perekonomian dan kesejahteraan guru. Salah satu dalam kegiatan lain guru dalam upaya mendongkrak kesejahteraan adalah adanya Ma'arif Mart.
"Kebetulan di sini saya juga sebagai salah satu instruktur, dimana saya mencoba membina para guru agar selain fokus pada pendidikan sebagai pendidik, mereka juga memiliki kesempatan untuk berwirausaha dan medianya difasilitasi oleh lembaga," paparnya.
Peningkatan prestasi siswa juga menjadi fokus dilingkungan Ma'arif. Pada tahun sebelumnya memang sulit untuk mendeteksi prestasi-prestasi yang diraih oleh siswa di lingkungan Ma'arif, khususnya penghargaan yang diberikan lembaga yang kredibel.
"Namun di era ini, kami berkeliling. Kami membuat beberapa projects atau program salaj satunya Healthy Heroes. Terdpat sebuah aplikasi yang mana disini menekankan para siswa lebih aware terhadap makanan maupun minuman yang dikonsumsi," jelasnya
Baca Juga : Dukung Startup Berkembang, Bank Jatim Dapat Apresiasi dari Gubernur Khofifah
Tujuannya, tentu untuk menjaga asupan gizi para siswa maupun ancaman-ancaman dari makanan tak sehat, sehingga dapat mendukung dalam upaya perkembangan siswa yang berimbas pada pencapaian prestasi. Program ini juga selaras dengan program pemerintah, yakni menuju Indonesia emas.
"Kualitas siswa ini perlu disiapkan. Adanya program Danone . Pengembangan anak didik melalui program kesehatan ini sangatlah berdampak sangat besar. Adi tidk serta merta melalui pendidikan saja, tapi juga tentang kesehatan, pola hidup mereka, pola pikir mereka, " terangnya.
Indikator keberhasilannya adalah perkembangan kualitas siswa. Ketika dalam sebuah perlombaan, siswa yang berprestasi mulai bermunculan dengan beragam prestasi tingkat nasional maupun internasional.
Bahkan, dalam perlombaan yang digelar, yakni Olimpiade Aswaja, banyak diikuti oleh peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Padahal awalnya lingkup lomba hanya ditataran Jawa Timur. Tetapi, dengan antusias siswa Ma'arif dari berbagai daerah yang mendaftar, maka lingkup lomba menjadi nasional.
Dari jumlah pendaftar 550 orang, diambil 100 besar siswa yang akan diundang para puncak resepsi di Unisma untuk kembali diperlombakan.
"Nanti akan kami ambil 9 siswa terbaik diantara para peserta didik dan diberikan piala Rektor. Kenapa 9, karena ini menyimbolkan dari pembawa ajaran ahlusunnah waljamaah pertama di Indonesia, yakni 9 wali. 9 siswa ini menjadi simbol hidupnya ajaran ahlusunnah waljamaah yang ada diera modern
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga memberikan apresiasi terhadap Unisma, dimana menjadi mitra Ma'arif yang begitu memiliki kepedulian terhadap dunia pendidikan.
"Dari rangakaian puncak resepsi ini, garis besarnya adalah adaptasi, kolaborasi dan kontribusi lembaga Lembaga Pendidikan Ma'arif NU pantang lelah untuk Indonesia yang berkualitas dan siap di 2045 Indonesia Emas," pungkasnya.
