JATIMTIMES - Sejumlah 45 wartawan dari beragam media di Bojonegoro dan Tuban datangi Lapangan Minyak Banyu Urip yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (EMCL). Kedatangan mereka disambut perwakilan manajemen EMCL dan jajaran.
Para wartawan di ajak melihat fasilitas Lapangan Banyu Urip yang menjadi andalan produksi minyak nasional. Setidaknya 25% produksi minyak nasional berasal dari lapangan ini.
Baca Juga : Sinergi dengan SRC, BPJS Ketenagakerjaan Lindungi Pelaku Usaha Kecil di Banyuwangi
“Lapangan Banyu Urip telah memproduksi lebih dari 600 juta barel untuk Indonesia,” ucap Onshore Facility Manager EMCL Harwiyono
Harwi sapaan pendeknya memaparkan tentang fasilitas dan aktivitas Lapangan Banyu Urip. Sejak on stream pada 2015, EMCL telah melakukan lebih dari 900 kargo lifting. Sumbangsih pendapatan negara ini juga mampu memberi bagi hasil daerah cukup besar.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan rekan-rekan media selama ini. Berkat dukungan ini, operasi kita berjalan lancar, aman, dan selamat,” imbuhnya
Dalam kegiatan “Media Nyambangi Banyu Urip” ini. Juga dilaksanakan tanya jawab dari manajemen dengan wartawan mulai dari soal ketahanan produksi, pengelolaan air, dan program pengembangan masyarakat (PPM).
“Kami fokuskan PPM di tiga pilar. Pendidikan, kesehatan, dan pengembangan ekonomi,” ujar Community Relations Supervisor EMCL Feni Kurnia Indiharti
Selain tanya jawab, puluhan wartawan diajak melihat langsung program, di antaranya mengunjungi Sekolah Lapang Pertanian di Desa Bonorejo. Di demplot pertanian itu, para awak media bertemu dengan para petani dan mendapat cerita manfaat program tersebut.
“Pertanian alami yang kita kembangkan di sini menyadarkan para petani di desa bahwa pertanian ramah lingkungan menguntungkan dari sisi ekonomi dan alam,” tutur Heru Cahyo, pensiunan Dinas Pertanian yang kini mengabdi untuk masyarakat.
Baca Juga : Gudang Arsip Puskesmas Bangilan Tuban Terbakar
Sekolah Lapang Pertanian di Bojonegoro dimulai tahun 2020. Tahun ini, kegiatan dilaksanakan di enam desa di Kecamatan Gayam dan dua desa di Kecamatan Kalitidu.
Jumlah petani yang terlibat langsung dalam Sekolah Lapangan mencapai 638 orang petani laki-laki dan perempuan, serta 410 orang petani penerima manfaat secara tidak langsung. Umumnya mereka menggunakan pengendali hayati, kompos, maupun pupuk organik cair dari kelompok Sekolah Lapang Pertanian.
Perjalanan para awak media diakhiri dengan sepakbola persahabatan.Tim dari Bojonegoro melawan tim Tuban serta narasumber. Camat Gayam serta Kapolsek dan Danposramil hadir mengikuti sepak bola.
“Kesempatan langka bagi kami untuk bisa bercengkerama dengan para wartawan seperti ini,” cetus Kapolsek Gayam, Bambang Trenggani.(*)