JATIMTIMES - Lima mahasiswa Universitas Negeri Malang berhasil menciptakan inovasi baru berupa produk relaksatif. Produk tersebut mereka wujudkan dalam bentuk krim bernama Kaloream yang digunakan untuk meredakan nyeri menstruasi pada wanita.
Mereka adalah salah satu tim yang mendapatkan pendanaan PKM-K (Kewirausahaan) 2023 terdiri dari Iswatun Mei Suciati sebagai ketua, Lindia Rizkitasari sebagai manager produksi, Nur Azizah Malikatul ‘Ilmi sebagai manager pemasaran yang berkolaborasi dengan Evi Imroatus Sholihah yang sekaligus sebagai manager keuangan, dan ‘Aisyah Zhafira As-Salam sebagai manager branding. Tim PKM-K ini di bawah bimbingan Dr.Robi Kurniawan.
Awal Mula Kaloream
Baca Juga : Berangkatkan Jalan Sehat , Wali Kota Kediri Ajak Warga Guyub Rukun Majukan Kelurahan Banaran
Ketua tim, Iswatun Mei Suciati menyebutkan bahwa terciptanya produk Kaloream ini berawal dari melihat banyaknya wanita yang sering mengalami nyeri menstruasi ketika sedang beraktivitas.
“Saya adalah salah satu wanita yang selalu mengalami nyeri menstruasi tiap datang bulan dan hal itu benar-benar membuat saya tidak fokus ketika jam perkuliahan berlangsung.” keluh kesah salah satu mahasiswa Universitas Negeri Malang.
Oleh karena itu, tim Kalladies berinovasi menciptakan produk nyeri menstruasi dalam bentuk krim sebagai alternatif penggunaan obat luar untuk meminimalisir terjadinya efek samping dan juga efisien dalam penggunaannya.
Bahan Kaloream
Dalam pembuatan Kalorem, tim Kalladies memilih bahan alami sebagai bahan dasarnya, yaitu jahe dan kunyit. Kedua rempah ini sudah terkenal sejak zaman dahulu sebagai obat tradisional pereda nyeri menstruasi.
Karena jahe memiliki senyawa gingerol yang bisa menimbulkan efek hangat dan digabungkan dengan senyawa curcumin pada kunyit yang berfungsi sebagai anti inflamasi. Sehingga, dengan kedua kandungan tersebut dapat menjadikan Kaloream sebagai produk pereda nyeri menstruasi yang luar biasa.
Baca Juga : Mengenal Masjid Pertama di Sisi Paling Utara Bumi, Negara dengan Puasa Terlama 22 Jam
Selain itu, dengan bahan dasar rempah-rempah krim Kaloream dapat memiliki ciri khas aroma yang menenangkan dan dapat mengurangi ketergantungan pada obat kimia..
“Tinggal bagaimana cara kita mengemas jahe dan kunyit menjadi produk pereda nyeri menstruasi yang memiliki nilai jual tinggi namun bermanfaat bagi orang lain,” imbuh Iswatun.
Dengan begitu tim Kalladies memanfaatkan jahe dan kunyit sebagai produk pereda nyeri menstruasi dalam bentuk krim. Produk Kaloream dibuat menjadi dua kemasan, yaitu travel size dengan ukuran 30 ml dan full size dengan ukuran 100 ml.
Saat ini Kaloream hadir sebagai produk yang dapat mengatasi nyeri menstruasi dan melancarkan aktivitas pada perempuan serta aman dan nyaman ketika pemakaian.
“Dari tim Kalladies berharap semoga dengan produk Kaloream yang telah kami buat dapat mengantarkan kami menuju PIMNAS”, tutup tim ini.
Penulis : Kalladies, kelompok mahasiswa Universitas Negeri Malang.