JATIMTIMES - Gempa bumi yang sangat kuat melanda Pegunungan Tinggi Atlas, di Maroko pada Jumat (8/9/2023) malam. Gempa yang menyebabkan lebih dari 2.901 korban jiwa tersebut masih menjadi sorotan dunia.
Melansir laporan CNN International, terdapat fenomena "cahaya gempa" yang muncul sebelum gempa bumi dengan kekuatan Magnitudo 6,8 terjadi di Maroko. Fenomena ini telah ada sejak zaman Yunani kuno dan masih menjadi misteri bagi ilmuwan.
Baca Juga : Cak Imin: Tidak Usah Khawatir, di Mana Ada Saya dan PKB Tak Ada Radikalisme
Menurut John Derr, seorang geofisikawan pensiunan, cahaya gempa ini adalah hal yang nyata, meskipun penyebabnya masih belum jelas. Derr pernah menulis beberapa makalah ilmiah tentang cahaya gempa.
Cahaya gempa nampak dalam bentuk berkedip-kedip dengan berbagai warna dan dapat mirip dengan kilat biasa atau pita bercahaya di langit. Terkadang, cahaya terlihat seperti bola bercahaya yang mengambang di udara atau seperti api kecil yang berkedip-kedip di tanah. Video yang dibagikan dari berbagai insiden gempa bumi telah memudahkan penelitian tentang fenomena ini.
Sebuah penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa sekitar 80% dari kejadian cahaya gempa terjadi sebelum atau selama gempa bumi dengan magnitudo lebih dari 5,0. Meskipun gempa biasanya terjadi di sepanjang batas lempeng tektonik, cahaya gempa cenderung muncul di dalam lempeng tektonik atau di dekat lembah retak.
Meski begitu ada berbagai teori tentang penyebab cahaya gempa. Termasuk diduga adanya pecahan batuan yang menghasilkan listrik dan radon. Namun, belum ada kesepakatan di kalangan ilmuwan tentang mekanisme yang menyebabkan fenomena ini.
Baca Juga : KPI Soal Ganjar Muncul di Azan TV: Tidak Melanggar Ketentuan
Beberapa peneliti berharap bahwa suatu hari nanti, cahaya gempa atau muatan listrik yang terkait dengan gempa bisa digunakan untuk membantu memprediksi adanya gempa bumi besar.