JATIMTIMES - Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya stunting atau proses gagal tumbuh terhadap bayi sejak dini di Kota Malang.
Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Donny Sandito menyampaikan, dalam penanganan stunting, pihaknya memiliki tugas pokok dan fungsi di tahapan preventif atau pencegahan. Pertama, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada para calon pengantin, baik yang akan melangsungkan pernikahan dan yang belum melangsungkan pernikahan.
Baca Juga : Sambangi Rumah Korban Kebakaran di Jember, Bupati Hendy Beri Motivasi
"Yang belum misalnya di kami itu ada Duta GenRe (Generasi Berencana). Jadi kita memberikan sosialisasi dan menyampaikan ke mereka itu sebagai agen-agen perubahan di masing-masing sekolah terkait dengan keluarga berencana," ungkap Donny.
Mantan Camat Kedungkandang ini menjelaskan, langkah kedua untuk mencegah stunting sejak dini, pihaknya melakukan kerja sama dengan Kantor Urusan Agama (KUA). "Jadi ada yang pra nikah itu di tiga bulan itu untuk mendapatkan sosialisasi. Terus kemudian terkait dengan dapur sehat itu ada di masing-masing kelurahan, khususnya untuk yang stunting," ujar Donny.
Menurutnya, untuk melakukan pencegahan stunting di Kota Malang harus dilakukan kolaborasi oleh semua pihak. Mulai dari Dinas Kesehatan Kota Malang yang bertugas secara kuratif untuk pencegahan stunting, Dinsos-P3AP2KB Kota Malang bertugas secara preventif, dibantu oleh jajaran perangkat daerah serta kelompok masyarakat lainnya.
"Kalau menurut Dinas Kesehatan yang stunting itu kan macam-macam. Jadi misalnya ada berat badannya kurang, kemudian tinggi badan kurang, itulah yang kita intervensi. Maka ini harus kolaborasi," terang Donny.
Baca Juga : Komisi B DPRD Kota Malang Tinjau Proyek SPAM 2 dan WTP Perumda Tugu Tirta: Sudah Sesuai Harapan
Selain itu, menurut Donny, stunting juga dapat disebabkan karena pola pengasuhan orang tua yang salah. Sehingga, Dinsos-P3AP2KB Kota Malang melakukan intervensi pencegahan stunting dengan menerjunkan pendamping keluarga di 57 kelurahan.
"Pendamping keluarga kami kan ada di 57 kelurahan itu yang untuk mendampingi bayi tadi atau mendampingi pengasuh bayi. Makanya dari kami ada yang namanya Bina Keluarga Lansia, Bina Keluarga Remaja. Salah satunya untuk memberikan edukasi itu," pungkas Donny.